Insiden Ledakan Rumah Polisi di Mojokerto, Kapolda Jatim: Sisa Mercon Tahun Baru

Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto.
Sumber :
  • Bidhumas Polda Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto mengatakan bahwa temuan selongsong dan bahan peledak petasan atau mercon di rumah Aipda Maryudi di Desa Sumolawang, Puri, Kabupaten Mojokerto, adalah sisa perayaan malam tahun baru 2025.

Polisi Ungkap Penyebab Kematian 2 Korban Ledakan di Mojokerto: Tertimpa Reruntuhan dan Asfiksia

Rumah anggota Kepolisian Sektor Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, itu meledak pada Senin, 13 Januari 2025, pagi. Ledakan itu tak hanya menghancurkan rumah Aipda Maryudi, tapi juga rumah beberapa tetangganya.

Akibatnya, tetangga Maryudi, Luluk Sudarwati (32 tahun) dan anaknya, K (3), meninggal tertimpa reruntuhan. Hasil olah TKP, ditemukan di antaranya selongsong dan bahan-bahan peledak mercon.

Tim Labfor Temukan Sisa Bahan Peledak di Rumah Polisi Mojokerto yang Meledak

"Anggota Polsek Dlanggu ini akhir tahun kemarin dengan anak-anaknya, sama tetangga dan masyarakat sekitar biasa kalau tahun baru nyumet mercon," kata Irjen Imam di Surabaya, Kamis, 16 Januari 2025.

Mercon-mercon tersebut tidak habis saat malam pergantian tahun. Sisanya, papar Imam, kemudian disimpan oleh Aipda Maryudi di dalam rumahnya.

Ledakan Rumah Polisi di Mojokerto, Tim Labfor Temukan 3 Selongsong Kembang Api Sreng Dor

"Ada sisa mercon slang dor itu yang kesimpan, termasuk itu akan disiapkan untuk nanti memasuki bulan puasa," tandasnya.

Tim, kata Imam, masih mendalami apakah ada hubungan antara tabung gas elpiji yang juga ditemukan di dalam rumah Aipda Maryudi dengan bahan-bahan baku mercon tersebut.

"Sedang dikembangkan apa ada keterkaitan kebocoran gas kemudian memicu bahan peledak yang disimpan oleh yang bersangkutan," ujarnya.

Hal yang pasti, secara etika tindakan Aipda Maryudi yang menyimpan mercon atau bahan baku petasan dinilai melanggar tentu akan dijatuhi sanksi secara etik. Sementara dari sisi pidana sampai saat ini penyelidik masih melakukan pendalaman.

Belajar dari peristiwa di Mojokerto, Imam mengimbau kepada seluruh masyarakat, termasuk anggotanya, agar tidak lagi bermain-main dengan mercon atau petasan saat perayaan apa pun.

"Sudah sering kali kita imbau, kita periksa, kita lakukan sosialisasi tapi masih ada yang menjual mercon-mercon itu," katanya.