Cuaca Ekstrem Bakal Terjadi di Jatim 25-28 Februari, BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi

Ilustrasi berkendara motor saat hujan.
Sumber :
  • Istimewa

Surbaya, VIVA Jatim –Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Juanda, Sidoarjo, memprediksi sejumlah wilayah di Jawa Timur akan mengalami cuaca ekstrem antara tanggal 25 hingga 28 Februari 2025.

Aksi Gercep Polisi di Mojokerto Bantu Evakuasi Pohon Tumbang Cegah Kemacetan

Hujan lebat, hujan ringan, serta angin kencang diperkirakan akan melanda sejumlah daerah di provinsi ini.

Berdasarkan pantauan BMKG Juanda, wilayah yang diprediksi akan terdampak cuaca ekstrem meliputi Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kabupaten dan Kota Kediri, Batu, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Lumajang, Madiun, Magetan, Kabupaten Malang, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Ponorogo, dan Kabupaten Pasuruan.

Prakiraan Cuaca di Kabupaten Sidoarjo, Minggu 9 Februari 2025

Pada periode yang sama, cuaca di Surabaya diprediksi berawan dengan hujan sedang yang cenderung merata di seluruh kota.

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem ini, yang dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, puting beliung, dan sambaran petir.

Prakiraan Cuaca Jatim 6 Februari 2025: Hujan Lebat Disertai Petir Hingga Malam Hari

"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem ini," ujar Rendi Irwandi, prakirawan BMKG Stasiun Juanda, dalam wawancaranya dengan Ketik.co.id, Senin, 24 Februari 2025.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa atmosfer pada Senin, 24 Februari 2025, dalam kondisi labil, dengan kelembapan udara yang cenderung melemah pada lapisan bawah hingga atas. Selain itu, gangguan atmosfer yang terjadi sepanjang pekan ini, seperti bibit siklon tropis, gelombang atmosfer, dan sirkulasi siklon tropis, turut memengaruhi dinamika cuaca di Indonesia.

Salah satu faktor yang signifikan memengaruhi gangguan atmosfer adalah bibit siklon tropis 99S yang terletak di Samudra Hindia, selatan Nusa Tenggara Timur (NTT). Meskipun bibit siklon tropis ini tidak langsung berdampak, namun ia memberikan pengaruh terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah.

BMKG Maritim Tanjung Perak, Surabaya, menyampaikan bahwa meskipun cuaca ekstrem diprediksi terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur, tinggi gelombang laut di Pantai Utara Jawa Timur pada periode 25 hingga 28 Februari 2025 tidak akan terpengaruh.

"Tinggi gelombang laut di perairan Jawa Timur cukup kondusif," kata Amrizal M Fatoni, prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak.

Meskipun demikian, gelombang laut di perairan Masalembo, Madura, diperkirakan mencapai tinggi antara 0,28 hingga 0,86 meter, lebih tinggi dibandingkan dengan perairan utara Jawa Timur yang diperkirakan tetap stabil.