MBG Diberikan untuk Mengurangi Angka Stunting

Anggota DPR RI Lucy Kurniasari
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim-Anggota Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak dan ibu. Selain itu, program ini juga untuk mengurangi angka stunting dan malnutrisi.

100 Hari Kerja, 80,6% Warga Jatim Puas Kinerja Prabowo-Gibran Versi ARCI

“Program MBG bukan hanya makan bergizi, tapi juga diharapkan adanya perubahan perilaku pada makan yang lebih sehat, termasuk perilaku hidup sehat pada anak-anak sejak dini,” ujar Lucy.

Lucy menyampaikan itu kepada sekitat 300 orang peserta sosialisasi MBG, di Gedung Serbaguna, Kelurahan Pucang Sewu beberapa waktu lalu. Ia hadir bersama anggota DPRD Kota Surabaya Rasiyo, dan perwakilan dari Badan Gizi Nasional (BGN), Rima Nurisa Brahmani.

Khofifah Minta Jajaran OPD Jatim Support Program MBG

MBG merupakan salah satu progran prioritas pemerintah Prabowo-Gibran. Program ini pada awalnya memakan biaya Rp 71 triliun untuk menjangkau 17,5 juta penerima manfaat hingga September 2025. Namun menurut Menteri Keuangan, anggaran program ini akan ditambah Rp 100 triliun, sehingga menjadi Rp 171 triliun untuk bisa menyasar 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun 2025.

Lucy mengungkapkan mengenai target ataupun juga sasaran utama bagi penerima manfaat program MBG ini. Ia menerangkan program ini menyasar empat target utama yakni pelajar (PAUD hingga SMA sederajat dan santri), balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Sukseskan Program MBG, Komisi IX DPR RI dan BGN Sosialisasi di Wiyung

Dalam program ini, makanan yang disediakan mengikuti standar gizi yang ditetapkan, termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi.

Dengan menyediakan makanan yang sehat dan bergizi secara gratis, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan kelompok sasaran. Selain itu juga diharapkan membantu menciptakan kondisi yang lebih baik untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

MBG, lanjut Lucy merupakan langkah strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan memastikan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat dengan baik dan berkualitas. Menurutnya kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul.

"Program Makan Bergizi Gratis juga sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju," katanya.

Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi generasi yang besar pada tahun 2045. Dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.

“Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional. Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Termasuk 45 - 47 petugas memasak makanan,” jelas Lucy.

Selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengelolaan limbah di setiap dapur MBG dengan ketat.

Pada April 2025 ditargetkan 3 juta anak yang mendapatkan makan bergizi. Pada Agustus 2025 ditargetkan menjadi 15 juta, dan akhir tahun semua anak Indonesia bisa dapat makanan bergizi gratis.