RI dalam Ancaman Resesi Ekonomi, Mahfud MD: Jangan Sampai Kita Antre di IMF
- Humas Pemprov Jatim
Jatim – Menkopolhukam Mahfud MD kembali mengingatkan akan ancaman resesi ekonomi pada tahun 2023 ini. Dia berharap Indonesia bisa menghadapi ancaman tersebut agar tidak ikut antre meminta bantuan pinjaman ke lembaga keuangan dunia seperti IMF, seperti yang terjadi pada puluhan negara lainnya kini.
“Apalagi saat ini di International Monetary Fund (IMF) sudah ada 16 negara yang harus mendapat bantuan dana dan ada 30 negara lagi antre untuk mendapat bantuan. Artinya ini serius, kita akan berusaha agar tidak antre di situ,” kata Mahfud dalam acara dialog kebangsaan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu, 14 Januari 2023.
Agar selamat dari ancaman resesi ekonomi, Mahfud berharap dan meminta bangsa ini setangguh dan sekuat seperti masa perjuangan 1945, maka Indonesia akan terimbas bencana ekonomi global tersebut. “Bila Bangsa Indonesia tidak setangguh dan sekuat seperti masa perjuangan Tahun 1945, maka kita bisa ikut terkena imbasnya dari bencana ekonomi,” ujarnya.
Dalam situasi ini, Mahfud menegaskan, Indonesia harus kembali ke Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Jangan sampai warga bangsa saling mencari selamat sendiri-sendiri berdasar ikatan primordial masing-masing dan ingin saling mendominasi.
"Itu berbahaya sekali. Maka dari itulah perlunya kita bicara mengingatkan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa,” tegasnya.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan, generasi masa kini patut bersyukur bahwa Indonesia memiliki Founding Father atau pendiri dan proklamator Bangsa Indonesia seperti Bung Karno dan Bung Hatta yang meletakkan pilar dan ideologi bangsa yakni Pancasila.
"Kehebatan Pancasila adalah konsistensi seluruh masyarakat Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Pengorbanan dan keikhlasan para founding father yakni proklamator Bung Karno dan Bung Hatta harus menjadi cambuk untuk menjaga NKRI hari ini hingga masa depan," urainya.
Sementara itu, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengingatkan bahwa tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia di masa depan sangat luar biasa. Sehingga, diperlukan pemimpin sekaligus generasi di masa depan bisa menatap tegas ke depan, tanpa menoleh ke belakang.
Gubernur Khofifah dalam sambutannya menuturkan, Jatim jadi tempat dialog kebangsaan tersebut berangkat dari data yang dirilis oleh Kementerian Agama RI. Dimana berdasarkan data tersebut, Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) Jawa Timur pada tahun 2021 menembus angka 77,8 persen.
Capaian itu menempatkan Jatim sebagai provinsi dengan Indeks KUB tertinggi se-Pulau Jawa. Angka tersebut bahkan tercatat lebih tinggi dari capaian nasional yang berada pada angka 72,9 persen. Sementara posisi kedua ditempati Provinsi D.I Yogyakarta dengan 77,1 persen, Jawa Tengah 77 persen, Jawa Barat 72,7 persen, DKI Jakarta 72,2 persen dan Banten 69,6 persen.
Selain mereka di atas, hadir pula dalam acara dialog kebangsaan bertemakan Pancasila Sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa itu, di antaranya, budayawan Madura D Zawawi Imron, dan para pejabat Forkopimda setempat.