Profil Samanhudi, Eks Wali Kota Blitar Tersangka Perampokan Rumah Dinas Santoso
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Jatim – Polda Jawa Timur telah menetapkan tersangka otak kasus pencurian di Rumah Dinas (Rumdin) Walikota Blitar, Santoso di pertengahan Desember 2022 silam. Ia adalah Samanhudi Anwar, mantan Walikota Blitar periode 2010-2015 dan 2015-2019.
Mengutip wikipedia, Muhammad Samanhudi Anwar lahir 8 Oktober 1957 berasal dari keluarga Desa Alas Raje, Blega, Bangkalan. Keluarganya dikenal sebagai tokoh berpengaruh salah satu organisasi islam terbesar.
Dalam kancah perpolitikan, Samanhudi masuk dalam bursa Pilkada Kota Blitar 2010. Pada waktu itu, Samanhudi berhasil meraup 16.060 suara. Ada setidaknya 400 relawan yang disebar di tiga kecamatan Kota Blitar. Samanhudi yang saat itu dengan Purnawan Buchori dinyatakan unggul, tepat di 21 kelurahan yang tersebar di seluruh Kota Blitar.
Pasangan Samanhudi-Buchori mengalahkan empat pasangan lain, diantaranya pasangan Zaenudin - Masrukin dari jalur independen dengan 1.193 suara. Kemudian disusul Hendro Ermono-Azhar Anwar (PPP dan PKS) meraup 4.509 suara
Selanjutnya, pasangan Anang Triono–Bambang Gunawan (Golkar, Partai Kebangkitan Nasional Ulama, dan Hanura) berhasil meraup perolehan suara 11.181. Serta pasangan Heru Sunaryanta-Sholih Mu’adi harus puas mendapat 8.586 suara.
Ada beberapa pencapaian prestasi Samanhudi. Yaitu di 2014 Pemerintah Kota Blitar meraih penghargaan sebagai Kota dengan laporan keuangan terbaik. Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Boediono Kepada Wali Kota Samanhudi Anwar di Gedung Danapala Kantor Kemenkeu, Jakarta.
Apresiasi tersebut sebagai ajang tahunan diberikan kepada Kabupaten atay Kota yang berhasil mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) untuk penyajian dan penyusunan laporan keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).