Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Berkolaborasi dalam Menurunkan Prevalensi Stunting 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • Nur Faisal/Viva Jatim

Maka dati itu, untuk mendukung upaya tersebut, program Edukasi dan Pemberian ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan para bidan di Provinsi Jawa Timur digelar oleh  Dexa Group berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).  

Nikmati Libur Panjang Lebaran, Khofifah Ajak Masyarakat Kunjungi Destinasi Favorit di Jatim

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Bapak Dr. Erwin Astha Triyono, Ketua Ikatan Bidan Indonesia Pusat Ibu Dr. Emi Nurjasmi, Ketua IBI Jawa Timur Ibu Hj. Lestari, dan Presiden Direktur Dexa Medica Bapak V. Hery Sutanto. 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Dr. Erwin Astha Triyono mengatakan ada empat tantangan dalam penurunan stunting yakni minimnya anggaran, distribusi dalam hal ini jumlah dan kompetensi dan komitmen Sumber Daya Masyarakat Kesehatan dalam melaporkan data, belum optimalnya koordinasi dan kolaborasi intervensi gizi spesifik dan sensitif, serta masih minimnya advokasi, kampanye, dan diseminasi terkait stunting dan upaya pencegahannya. 

Politikus hingga Forkopimda Jatim Hadiri Halal Bihalal di Rumah Khofifah

“Karenanya sebagai rekomendasi, kita pastikan bulan timbang, mendorong pergerakan masyarakat ke posyandu semaksimal mungkin, kalau bisa lebih dari 80% anggaran kita akan coba dorong supaya pemerintah provinsi, kabupaten/kota bisa menganggarkan dalam jumlah cukup, dan yang terakhir adalah pentahelix untuk koordinasi,” kata Dr. Erwin Astha. 

Presiden Direktur PT Dexa Medica Bapak V. Hery Sutanto menyampaikan komitmen Dexa Group untuk berperan aktif mendukung percepatan penanganan stunting di Indonesia. “Dexa Group dan Argon Group, bersama platform Teman Bumil–platform untuk ibu hamil terbesar di Indonesia–kita bergotong royong. Harus bergotong royong untuk menangani stunting. Stunting harus dipangkas untuk melahirkan manusia Indonesia yang unggul,” ujar Bapak V. Hery. 

Khofifah Gelar Open House-Halal Bihalal, Ribuan Masyarakat Disuguhi Aneka Kuliner

Bapak Hery kemudian mengungkapkan bahwa WHO menetapkan standar prevalensi stunting maksimal 20 persen. Untuk itu Dexa Group berkomitmen untuk terus membantu pemerintah dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. 

“Kami dari Dexa Group bekerja sama dengan BKKBN untuk melakukan program edukasi pengawalan pendampingan di berbagai kota. Dukungan stakeholder swasta sangat diperlukan. Dexa Group sebagai perusahaan farmasi yang melakukan riset bahan bahan alam melalui Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences atau DLBS, melakukan riset. Apa yang bisa kami bantu dan kami mengambil bagian bahwa ternyata kami menemukan satu produk yang bisa menurunkan stunting melalui pemberian ASI,” papar Bapak Hery.