Eko Kuntadhi Maki Ning Imaz “Tolol Tingkat Kadal”, Anggota MUI Geram! 

Video Ceramah Ning Imaz dimaki Eko Kuntadhi "Tolol Tingkat Kadal"
Sumber :
  • IST/Jazuli/Viva Jatim

Jatim – Salah satu anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, Ali Zainal Muhammad ikut geram dengan cuitan Eko Kuntadhi di akun twitternya: @ekokuntadhi, yang menghina Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra alias Ning Imaz -- anggota keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kota Kediri. 

Jika Kiai Marzuki Maju di Pilgub Jatim, ARCI: Suara NU akan Terbelah

Namun, Ali yang juga alumnus Ponpes Lirboyo 2016 itu tetap ingin menyikapi makian Eko Kuntadhi dengan cara pesantren. Umpamanya, “Hati boleh panas, tapi kepala harus tetap dingin”. 

Berdasarkan etika Amar Ma'ruf nahi Munkar, kata Ali, yakni kesantunan, penyampaikan yang elegan, dan lebih mengedepankan substansi dari pada emosi.

Viral, Pria Diduga ODGJ di Mojokerto Lecehkan Karyawati Toko Kosmetik

“Jangan sampai cara kita menegur Eko Kuntadhi ini, justru mengarah pada kegaduhan, tapi lebih memberikan efek jera pada dia dan orang-orang serupa dengan menunjukkan sikap anak pesantren yang tidak mudah tersulut emosinya,” tegas Ali, Rabu, 14 September 2022. 

Ali lantas menukil salah satu maqolah atau perkataan dari Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki. “Bahwa orang awam itu layaknya hawwam (hama/benalu) pujian dan cercaannya tidak dapat dijadikan sebagai pijakan,” kata santri yang akrab disapa Cak Ebith.

Pancing Amarah Warga Madura, 3 Konten Kreator Film Guru Tugas Ditangkap Polisi

Ia melanjutkan, mereka memuji seseorang yang sebenarnya tidak layak dipuji dan mencerca orang yang sebenarnya tidak layak dimaki. 

Baca juga: Heboh Eko Kuntadhi Hina Ning Imaz, NU Jatim Siapkan Langkah Hukum

Maqolah Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki dengan yang dapat dijadikan pijakan adalah pujian dan cercaan orang yang memiliki ilmu dan budi pekerti.” 

“Siapa saja yang dipuji olehnya, maka hal itu merupakan tanda keberuntungan dan siapa saja yg dicerca olehnya maka hal itu merupakan tanda celakanya. Seperti Fawaid Syatiriyah juz 2 halaman 304,” sambungnya.

Sebelumnya, jagad maya dihebohkan dengan cuitan twitter akun @ekokuntadhi, karena mengunggah potongan video ceramah Ning Imaz berjudul “Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?” yang diunggah NU Online. 

Dalam unggahannya itu, Eko menambahi kalimat “Tolol tingkat kadal”. Padahal yang dimaki adalah ulama perempuan muda Nahdlatul Ulama (NU) dan bagian dari keluarga besar Ponpes Lirboyo. 

Sontak warganetpun – khususnya kalangan santri NU -- langsung merespons dengan geram. Termasuk Ali yang turut berkomentar. “Apalagi ketika saya mengomentarinya selaku santri Lirboyo, simbol pesantren dan almamater kami yang notabene pihak yang terhina," akunya.

Kopdar Debat Tafsir

Bahkan suami Ning Imaz, Gus Rifqil Moeslim turut berkomentar dan meminta Eko untuk kopdar (kopi darat) dan berdebat tafsir Alquran soal surat yang dibahas di video Ning Imaz.

Baca juga: Hina Ning Imaz, Lirboyo Ajak Eko Kuntadhi Diskusi Ayat Alquran

“Apa yang kita lihat dari Ning Imaz dan Gus Rifqil dalam menyikapi persoalan ini bagi saya sungguh tampak mengesankan dan memberi teladan pada publik," ungkap Ali. 

Ali juga mengaku kagum dengan sikap Gus Rifqil yang benar-benar mampu mengelola emosinya, dengan cara mengajak Eko bertemu dan mengajak diskusi secara sehat perihal tema terkait. 

Begitu juga dengan Ning Imaz, menurut Ali, juga tampak tidak mempedulikan makin Eko meski sudah kelewat batas. 

“Saya pribadi benar-benar angkat topi atas sikap dan kesabaran beliau dalam menyikapi pihak-pihak yang tak bertanggung jawab itu,” pungkas Gawagis asal Ponpes Annuriyah Jember ini.