Keluarga Korban Kanjuruhan Kecewa Pertemuan Khofifah tak Bahas Proses Hukum

Kandang Arema, Stadion Kanjuruhan
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menggelar pertemuan dengan 120 perwakilan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Malang. Namun, salah seorang ayah dua korban yang tewas, Devi Athok Yulfitri, mengaku kecewa lantaran tak membahas perihal proses hukum. 

Resmi Dilantik, DPC ISSITA Sumenep Ingin Wujudkan Episentrum Wisata Dunia

Ia pun menyesali pertemuan dengan Gubernur Khofifah yang menurutnya sama sekali tak menyinggung perihal penegakan hukum dan keadilan bagi para korban. Malah dikaburkan dengan kegiatan santunan.

“Saya sangat menyesalkan, bahwa negara tidak hadir dalam upaya korban mencari keadilan dan justru mengaburkannya dengan acara santunan,” kata Devi Athok kepada Viva Jatim, Sabtu, 3 Maret 2023. 

Khofifah-Emil Kantongi 2 Rekomendasi, Gerindra dan PAN?

Diketahui pertemuan itu sendiri digelar secara tertutup di Gedung Negara Grahadi, pada Kamis, 2 Maret 2023 kemarin. Bahkan menurut informasi, hanya undangan yang bisa hadir. Jurnalis pun dilarang melakukan peliputan.

Devi sendiri tidak diundang dalam pertemuan itu. Begitu juga 7-8 keluarga korban lain yang sedang berjuang mencari keadilan melalui gugatan perdata, sampai Laporan Model B di Polres Malang.

Masuk Bursa Pilgub 2024 Penantang Khofifah, Kiai Marzuki Mustamar: Kami Hidup Mati di Jatim

“Ada delapan keluarga korban yang menuntut keadilan malah disingkirkan. Delapan keluarga korban yang nuntut keadilan. Yang bikin Laporan Model B di Polres Kepanjen Malang,” ujarnya.

Pertemuan itu, menurut Devi, tak lain hanyalah untuk pencitraan. Dan lagi-lagi agar memperlihatkan bahwa pemerintah seolah-oleh peduli kepada para keluarga korban melalui pemberian santunan.

“Yang digaungkan selama ini santunan. Padahal yang keluarga korban butuhkan adalah keadilan,” kata dia.

Ia juga curiga pertemuan ini sengaja digelar Khofifah setelah sekian lama, karena menjelang sidang putusan lima terdakwa Tragedi Kanjuruhan yang diadili di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

“Momen-momen menuju putusan laporan model A di PN Surabaya,” pungkasnya. 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar silaturahmi dan tahlil bersama dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Malang di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis, 2 Maret 2023 malam.

Doa dan tahlil yang diikuti 120 orang perwakilan keluarga korban, yang berasal dari berbagai daerah seperti Malang Raya, Jombang, Jember, Tulungagung dan Magetan. 

Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga langsung menyapa seluruh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang hadir. Bahkan, tak sedikit yang menangis haru. 

Kepada keluarga korban, Khofifah menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa takziah dan berkunjung ke rumah korban satu per satu. Namun, ia meyakinkan bahwa doanya untuk para korban Tragedi Kanjuruhan akan terus mengalir hingga saat ini.

“Terimakasih sudah berkenan rawuh ke Grahadi, karena saat itu saya tidak bisa takziah satu per satu. Waktu itu saya menunggu tim DVI sampai selesai di RSUD Saiful Anwar Malang. Yang ada di rumah sakit sudah bisa bertemu langsung tapi tetap tidak bisa bertemu semua. Kami mohon maaf tapi doa saya terus mengalir untuk keluarga panjenengan semua,” kata Khofifah dikutip dari pernytaan tertulisnya.