Khofifah Apresiasi Angka Kematian Ibu di Jatim Hanya 499 Kasus, Terendah Sejak Tujuh Tahun Terakhir

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • Viva Jatim/Nur Faishal

Jatim – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur, Jumlah Kematian Ibu di Jawa Timur pada tahun 2022 sebanyak 499 kasus. Angka ini jauh lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 1.279 kasus. Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur menekan Angka Kematian Ibu (AKI) membuahkan hasil menggembirakan.

PAN Masih Enggan Sebut Emil Dardak Bakal Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

Atas raihan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersyukur. “Alhamdulillah jumlah kematian ibu tahun 2022 mengalami penurunan signifikan yaitu turun  sebanyak 780 kasus.” ujar Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Senen 6 Maret 2023.

Diketahui, pada tahun 2021, perbandingan kasus AKI sebesar 234,7 per 100.000 kelahiran hidup.  Sedangkan tahun 2022 perbandingan AKI menjadi 93 per 100.000 kelahiran hidup,” 

Pj Gubernur Adhy Apresiasi Peluncuran Layanan Imunoterapi Nusantara RS Bhayangkara Surabaya

Tidak lupa, Gubernur Khofifah mengapresiasi kerja keras dari semua pihak terkait atas keberhasilan tersebut. Mulai dari jajaran tim kesehatan  pemerintah provinsi maupun Kabupaten/Kota, tenaga kesehatan dan bidan, para relawan penyuluhan, hingga masyarakat yang saat ini mulai memiliki awareness terhadap keselamatan ibu hamil.

“Kami berterima kasih atas kerja keras serta sinergitas yang selama ini terbangun dengan baik. Terutama untuk para tenaga kesehatan dan bidan. Sebab merekalah garda terdepan dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu,” ujarnya.

Halal Bihalal dan Musda IKA SKMA Jatim, Pj Gubernur Adhy Tegaskan Komitmen Soal Hutan

Dengan jumlah kematian ibu sebanyak 499 kasus di tahun 2022 ini, maka Pemprov Jatim berhasil mencatatkan jumlah kematian ibu terendah sepanjang 7 tahun terakhir. Di tahun 2016 jumlah kematian ibu di Jatim mencapai angka 534 kasus. Tahun 2017 turun menjadi 529 kasus.

Kemudian di tahun 2018 kembali turun menjadi 522 kasus. Begitu pula di tahun 2019 berhasil turun menjadi 520 kasus. Sedangkan di tahun 2020, jumlah kematian ibu tercatat sebanyak 565 kasus. Dan di tahun 2021 lalu sebanyak 1.279 kasus. Dimana, jumlah kematian Ibu tahun 2020 dan 2021 banyak disebabkan Covid-19.

“Dengan semakin baiknya penanganan Pandemi Covid-19, angka kematian ibu yang sempat meningkat akibat pandemi di tahun 2021 kini berhasil turun drastis. Bahkan angka ini lebih rendah dibanding sebelum pandemi,” ujar Gubernur Khofifah.

Selain AKI, Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Timur juga berhasil turun. Jumlah kematian bayi tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 182 kasus dibandingkan dengan tahun 2021. Dari 3.354 kasus turun menjadi 3.172 kasus.

Capaian ini juga menjadi bukti bahwa layanan kesehatan masyarakat di Jawa Timur semakin membaik. Terutama bagi para ibu yang hendak melahirkan beserta bayinya. Baik dari sisi kualitas tenaga kesehatannya maupun infratsruktur dan fasilitas kesehatan di Jawa Timur. Sehingga semakin menjamin taraf hidup para ibu dan bayi.

Meski berhasil mencapai penurunan angka kematian ibu secara drastis, Gubernur Perempuan Pertama di Jawa Timur ini juga mengajak para pihak terkait untuk semakin erat membangun sinergitas. Sehingga Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jawa Timur bisa semakin ditekan.

“Mari kita perkuat kolaborasi dan sinergitas untuk bisa semakin memberikan layanan terbaik bagi para ibu. Saya minta kepada Kadinkes Jatim untuk terus mengawal kesehatan ibu dan anak di Jatim dengan meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas,” ujarnya.