Komitmen PMII Jatim Jadikan Pesantren Basis Gerakan selain Kampus

Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur, Baijuri
Sumber :
  • Ibnu Abbas/Viva Jatim

Jatim –  Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur pada periode 2022-2024 berkomitmen merekatkan diri dengan pondok pesantren. Hal itu sebagai langkah konkret penguatan ideologi selain di dunia kampus.

Program Pendidikan dan Kesehatan Gratis Risma Didukung Gus Huda Jember

Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur, Baijuri mengatakan bahwa pentingnya melakukan penguatan dan menjadikan pesantren sebagai jejaring ideologis. Sebab pesantren sedari awal menjadi lembaga yang banyak melahirkan generasi berkualitas.

"Pesantren telah menjadi lumbung kaderisasi keagamaan dan kebangsaan melalui penguatan intelektual dan tradisi luhur kebangsaan yang telah menjadi warisan," ungkapnya kepada Viva Jatim, Senin, 27 Maret 2023.

Buruan Pesan! 48 Ribu Lebih Tiket KAI Daop 8 Ludes Terjual untuk Libur Nataru

Lebih lanjut ia menyampaikan, pihaknya menyadari betul bahwa PMII memiliki hubungan erat dengan pesantren. Mulai dari pendiriannya, kemudian berproses hingga besar seperti sekarang.

"Sehingga PMII pada kampus-kampus umum harus tampil sebagai organisasi yang tidak boleh jauh dari akar budaya pondok pesantren," ungkapnya.

Peserta BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Gresik Tercover 52,5 Persen

Selain itu, lanjut Baijuri, tugas PMII adalah memadukan keilmuan pesantren sebagai basis gerakan. Kemudian menjaga nilai-nilai pendidikannya sebagai penguatan ideologi yang tak bisa dipisahkan dengan PMII, yakni Ahlusunah wal Jama'ah.

"Bagaimana seharusnya PMII menjadikan pondok pesantren sebagai kampus yang kedua. Mengambil, memelihara, dan melanjutkan orientasi tujuan dan budaya pendidikannya," pungkasnya.