Water Guard, Inovasi Alat Pengairan Warga Mojokerto Ini Mudahkan Petani Hidroponik

Water Guard, Inovasi Alat Pengairan Warga Mojokerto
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Jatim –Seorang pembudidaya cabai Carolina Reaper di Mojokerto, Yani Suharto (50) memiliki sebuah inovasi untuk mengontrol kualitas air dan kelembapan tanaman hidroponik

Mentan Minta Bulog Tak Beli Gabah Petani di Bawah Harga HPP

Uniknya, alat yang diciptakan tersebut memberikan kemudahan bagi petani yaitu petani tidak perlu lagi menyiram kebun hidroponik karena alat ciptaannya akan mengisi air secara otomatis. 

Hebatnya, alat ciptaan warga Desa Tempuran, Kecamatan Pungging, Mojokerto itu diciptakan dengan sangat sederhana dan tanpa menggunakan listrik. Oleh Yayan, alat tersebut diberi nama water guard (penjaga air). 

Nasib Pilu Petani di Lamongan, Padi Diserang Penyakit saat Harga Beras Naik

Yayan mengatakan, sistem pengairannya sama dengan metode auto pot. Hanya saja, ia menambahkan alat Water guard bekerja secara otomatis, apabila air yang ada di dalam matras tanaman kurang dari 3 sentimeter (cm). Sebaliknya, apabila lebih dari 3 cm juga akan berhenti otomatis. 

"Di dalam alat water guard itu ada sensor penjaga air, tanpa memakai aliran listrik," katanya kepada Vivajatim, Minggu, 14 Mei 2023. 

Ratusan Peserta Hadiri Talkshow Bisik-Bisik Volume 11 di Madiun, Angkat tema Regenerasi Petani

Yayan melanjutka dengan alat ini dirinya tidak perlu lagi menyiram manual. Ia dan dua orang karyawannya hanya perlu membersihkan daun-daun. 

"Kalau ada daun-daun yang kering kita bersihkan pakai air. Biasanya kan ada juga kotoran meski sudah di area green house," jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title