Water Guard, Inovasi Alat Pengairan Warga Mojokerto Ini Mudahkan Petani Hidroponik

Water Guard, Inovasi Alat Pengairan Warga Mojokerto
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Ia menegaskan, menciptakan alat water guard murni untuk memudahkan petani mengontrol sistem pengairan. Alat ini membuat waktu yang dimiliki petani jadi lebih efektif. 

Akses Pupuk Subsidi Sulit, Petani di Ngluyu Nganjuk Menjerit

"Kita keinginan berkebun menjadi mudah," pria kelahiran surabaya itu. 

Yayan tidak sendiri menciptakan alat tersebut, ia mengkonsep dengan beberapa temannya. Perjalanannya bereksperiman memakan waktu 7 tahun. Sedangkan masa uji coba 5 tahun. 

Bupati Trenggalek Dorong OPD Terus Berinovasi Layani Masyarakat

Memasuki masa uji coba itulah Yayan mulai mengembangkan budidaya cabai Carolina Reaper dan Buth Jokolia dengan sistem hidroponik. 

"Selama lima tahun itu trial (uji coba). Sekarang sudah selesai. Sudah menemukan yang pas," ungkapnya. 

Petani Tembakau Tulungagung Tolak Pasal Pengetatan Aturan Rokok di RPP Kesehatan

Kini, alat tersebut di produksi oleh PT Fath Agro Lestari miliki Kakak Yayan. Pabrik tempat produksinya berada di Sidoarjo tepatnya di desa Tempuran, Kecamatan Mojosari, Mojokerto sebagai tempat uji coba alat sekaligus budidaya. 

"Kita juga uji coba alat pada tanaman padi. Kalau ini berhasil tentunya solusi bagi para petani padi toh," kata Yayan. 

Halaman Selanjutnya
img_title