Penemuan Arca Durga di Trenggalek, Tak Mempan Dihantam Palu 5 Kg
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Jatim – Benda bersejarah, Arca Durga Mahisasuramardhini ditemukan di rumah seorang kakek di RT 23 RW 24 Sendang Kamulan Desa Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek.
Dikira batu, pekerja menghantamnya dengan palu seberat 5 Kg. Namun sayangnya tidak mempan dan arca pun tak pecah ataupun retak.
Adalah Slamet Riyadi, kakek 77 tahun yang rumahnya hanya 100 meter dari selatan pusat Pemdes Kamulan. Penemuan terjadi saat pekerja sedang menggali pondasi, menemukan di kedalaman 1 meter disamping rumah Slamet.
"Oleh teman saya yang kerja itu palu 5 kg tidak apa-apa selama 3 kali. Jangan-jangan nanti pecah, lalu saya stop," ungkap Slamet Riyadi kepada Viva Jatim, Selasa 16 Mei 2023.
Kronologi kejadian, Slamet mengungkapkan terjadi pada hari Rabu, 10 Mei 2023 silam. Ia memperkerjakan orang untuk ikut membongkar pondasi di selatan rumahnya. Setelah memperoleh kedalaman 1 meter, mendapati sebuah batu.
Slamet mengaku, pekerja langsung menghantam batu yang menghalangi dengan palu seberat 5 KG. Selepas tidak ada perubahan, Slamet menghentikan proses menghantam dengan palu.
"Setelah tahu kalau arca, saya naikkan dan bersihkan. Lalu, saya lapor Pak Lurah, langsung ke sini dilihat kemudian diteruskan ke Trenggalek," bebernya.
Senada, Perangkat Desa Kamulan, Mujayin Efendi mengungkapkan ini bukan kali pertama penemuan benda bersejarah. Ada lebih dari 5 kali yang berhasil ditemukan oleh warga sekitar.
Ia mengakui bahwa wilayah Dusun Sendang Kamulyan merupakan wilayah kerajaan zaman dahulu. Salah satu lokasi bersejarah adalah ditemukannya Prasasti Kamulan yang menjadi tonggak sejarah penandaan Hari Jadi Kabupaten Trenggalek masa lampau.
"Semuanya masih belum ketemu 100 persen, seperti batu bata ada banyak sekali ini. Termasuk penemuan prasasti kelanjutannya akan dimuseumkan," ujar Mujayin.
Pantauan Viva Jatim, lokasi penemuan berada di samping rumah warga. Hanya terpaut puluhan meter di sebelah utara, pernah ditemukan sebuah struktur batu bata yang membentuk sebuah pagar kerajaan.
Selain bekas kerajaan, Desa Kamulan memiliki makam para ulama penyebar islam di wilayah sekitar. Sekaligus adipati Tulungagung maupun Trenggalek turut dimakamkan disebuah bukit yang dinamakan Makam Gunung Cilik.