Karyawan Toko Roti di Malang Diringkus Densus 88, Warga pun Kaget

Ilustrasi garis polisi.
Sumber :
  • Viva.co.id

Jatim – Warga RT 01 RW 04, Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang dibuat kaget dengan aksi Densus 88 Anti-teror Polri yang menangkap seorang pria terduga teroris. Diketahui, pria inisial YR (48) itu tinggal di lingkungan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Putri Huurun 'Iin, Malang.

Soal Dugaan Penganiayaan, Kuasa Hukum Anak DPRD Surabaya Sebut Kliennya Justru Korban

Ketua RT 01 RW 04, Miftahul Huda mengatakan, bahwa informasi yang dia terima YR baru beberapa hari tinggal di Malang. Bahkan, YR baru saja diterima sebagai karyawan di toko roti milik pengasuh Ponpes Putri Huurun Inn.

"Tinggalnya sih kayaknya tidak, karena pondoknya kan khusus perempuan ya. Belum pernah laporan ke sini, tapi dia itu katanya training kerja. Baru juga tiga hari di toko roti milik pondok itu," kata Huda, dilansir dari VIVA, Kamis, 25 Mei 2023. 

Anak Anggota DPRD Surabaya Dipolisikan, Diduga Lakukan Penganiayaan

Holik Ketua RW 4, Bumiayu, Kedungkandang mengatakan, polisi menangkap YR di wilayah Kotalama, pada Selasa, 23 Mei 2023 sekira pukul 20.00 WIB. Holik juga membenarkan bahwa YR tinggal di lingkungan Ponpes Tahfidzul Qur'an Putri Huurun 'Iin. 

"Orangnya (YR) tinggal di depan ponpes itu kan ada kios kecil yang rollingdoor. Orang Surabaya itu. Polisi itu sudah nyari sejak Sabtu (20/5/2023), yang punya ponpes juga kaget kalau ada masalah itu, dia tidak tahu kalau ada masalah itu, bukan saudaranya orang lain (YR) itu. Terus saya minta tolong Pak RT untuk dimintakan KTP-nya orang itu (YR)," ujar Holik. 

Bayi Kembar Siam di Tulungaung Tercover BPJS, dari Sebelum hingga Usai Operasi

Pengasuh Ponpes Putri Huurun Inn, Fatiyah menuturkan bahwa YR hanya bekerja selama 3 hari di lingkungan Ponpes ini. Pada Selasa malam kemarin dia sudah menghilang. Fatiyah sendiri mengaku tidak mengenal YR. Dia memastikan, YR bukan santri di Ponpes Putri Huurun Inn. 

"Itu karyawan. Mulai Sabtu, Minggu dan Senin. Selasa (malam) sudah tidak ada. Saya tidak kenal siapa dia. Bukan salah satu santri, kan itu pondok putri. Jualanya di luar di depan pondok, bukan di dalam," tutur Fatiyah. 

Halaman Selanjutnya
img_title