Gudang Pupuk Subsidi di Mojokerto Dibongkar, Diduga Jual 2 Kali Lipat HET
- Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Jatim – Kodim 0815 Mojokerto dan Kepolisian menemukan gudang penimbunan pupuk bersubsidi di Mojokerto pada Rabu, 31 Mei 2023. Diduga, pupuk tersebut akan dijual kepada para petani 2 kali lipat dari harga eceran tertinggi (HET).
Gudang milik Sanusi tersebut berada di Dusun Balonglombok, Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Tumpukan pupuk jenis Urea dikemas dalam sak berwarna putih. Masing-masing sak berisi pupuk urea seberat 50 kilogram (Kg). Informasi yang digali Viva Jatim, total pupuk bersubsidi tersebut sekitar 9 ton.
Setelah mendapat laporan temuan tersebut, Komandan Kodim (Dandim) 0815 Mojokerto Letkol Inf Iqbal M. Prihanta Yudha, Wakapolres Mojokerto Kompol Afner Nixiom bersama Kapolsek Puri AKP Sri Mulyani mendatangi lokasi. Mereka datang untuk melakukan pengecekan secara lansung.
Wakapolres Mojokerto Kompol Afner Nixion menegaskan, bahwa pihknya bukan melakukan penggerebekan, melainkan pengecekan. Pengecekan ini bermula dari anggota intel Kodim 0815 melaporkan bahwa ada warga yang diduga menyimpan pupuk bersubsidi berlebihan di dalam gudang.
"Sehingga pada malam ini kami datang mengecek apakah betul terjadi penggunaan pupuk yang melebihi jatah yang diperuntukan bagi seorang petani," katanya kepada sejumlah wartawan, Rabu, 23 Mei 2023 di lokasi.
Setelah dicek, pupuk Urea bersubsidi yang diduga sengaja ditimbun Tomo di gudang ini sekitar 180 sak atau 9 ton. Pemilik gudang seluas 6 x 8 meter itu dibawa ke Polsek Puri untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Ia menyatakan, pupuk jenis Urea tersebut masuk dalam kelompok bersubsidi.
"Kami bawa ke Polsek untuk kami periksa dokumennya. Apakah ada kesesuaian dokumen dengan peruntukan dan jumlah yang seharusnya dimiliki. Apabila sesuai tentunya akan kami kembalikan. Apabila ada indikasi penimbunan atau berlebihan tentunya kami akan melakukan proses sesuai dengan hukum. Saat ini kita sedang melakukan pendalaman," ungkapnya.
Ia juga belum dapat memastikan total jumlah karung dan beratnya serta harga jual pupuk tersebut. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan.
"Nanti akan kami coba cek, belum kita hitung," pungkas Afner.
Dandim 0815 Mojokerto Letkol Inf Iqbal M Prihanta Yudha mengungkapkan hal senada. Dalam hal ini pihaknya membantu kepolisian melakukan pengecekan.
"Ada laporan dari warga sekitar dan di daerah sini ada anggota saya, disampaikan disini ada penimbunan pupuk, sebagai bagian dari tugas kami dalam rangka kondisifitas wilayah selayaknya saya melakukan pengecekan. Setelah dicek memang benar adanya," jelasnya.
Sebelum dibawa ke Polsek Puri untuk pemeriksaan, Pemilik gudang Sugeng Mulyanto sempat berbincang dengan Vivajatim. Ia mengatakan, belasan pupuk bersubsi tersebut bukan miliknya. Ia hanya dititipi oleh seorang bernama Sutomo, Warga Desa Kintelan, Kecamatan Puri, Mojokerto.
Mulyanto mengaku tidak menahu seluk beluk Sutomo mendapat pupuk tersebut. Yang ia ketahui, di dalam kemasan tertulis pupuk jenis Urea itu diproduski di Cikampek.
"Saya hanya dititipi. Belum sampai setahun, sekitar 6 bulan," katanya.
Ia menjelaskan, Sutomo mulai menitipkan pupuk bersubsidi kepada dirinya mulai tahun 2022. Sutomo mengirim 8-9 Ton setiap kali kirim.
"Totalnya yang digudang ada 17 Ton. (Gudang) Tidak menyewa, tapi tiap kirim saya diberi Rp 150 ribu, itu saja. Katanya sih aman, tidak ada masalah. Saya juga tidak tahu apa-apa," ungkapnya.
Menurutnya, ketika itu Tomo menjual pupuk Urea seharga Rp230.000 per sak. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) pupuk Urea bersubsidi tahun ini Rp 2.250/Kg atau Rp 112.500 per sak isi 50 Kg.
"Kemarin dan hari ini datang karena saat ini musim tanam jagung. Biasanya dijual Rp 230 ribu per sak," pungkasnya.