Tetap Waspada, Berikut Tips Saat Melintas di Jalur Tengkorak Pacet Mojokerto
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Jatim –Jalur Pacet-Cangar masuk Desa Kecamatan Pacet, Mojokerto masuk salah salah satu black spot atau jalur tengkorak di Mojokerto. Pasalnya, intensitas kecelakaan cukup tinggi kecelakaan.
Jalur yang curam dan panjang, kerap menyebabkan kendaraan yang melintasi kawasan mengalami rem blong. Wisatawan luar daerah yang kurang mengusai medan juga sering menjadi korban, mulai terluka hingga meninggal dunia.
Anggota Relawan Wilarang Community Made Zakaria mengatakan, kecelakaan yang terjadi mayoritas menimpa kendaran jenis matic. "Kalau motor manual minim, yang sering matic," kataya kepada Viva Jatim, Kamis, 1 Juni 2023.
Sebaiknya, pengendara yang hendak melintasi jalur Pacet-Cangar agar memperhatikan struktur landasan, tikungan, tanjakan, dan turunan. Sebab, jalur turunan ekstrem Pacet-Cangar ini memiliki panjang sekitar 6-7 Kilometer sehingga pengendara wajib ekstra hati-hati.
"Faktor jalan raya turunan tanjam dan panjang mengakibatkan kampas rem panas. Kalau memang kampes rem panas pengandara rawan mengalami rem blong," terangnya.
Zakaria mengimbau para pengendara mempersiapkan diri. Ia juga mengingatkan untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Pasalnya, Kondisi kendaraan yang lama terabaikan berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.
Kemudian, kenali lingkungan jalan dan jangan abai pada jalanan yang dikira sudah dikenal karena akan membantu pengemudi melewati jalur tengkorak.
“Cek oli, mesin, lampu, bensin, dan terutama rem. Sebab, faktor rem paling sering menyebabkan kecelakaan di jalur tengkorak, khususnya di sekitar tanjakan dan turunan tajam,” sambungnya.
"Dari arah batu relatif turunan semua. Kondisi rem harus diutamakan," imbuhnya.
Zakaria menyarankan agar saat berkendara di jalur tengkorak ini sebaiknya membonceng satu orang saja dan menghindari anak kecil. Jika terpaksa membawa anak kecil, sebaiknya tidak dibonceng dibagian depan. "Kalau membawa anak kecil, jika terjadi kecelakaan tingkat fatalitasnya tinggi," jelas Zakaria .
Sedikitnya, ada 4 titik lokasi yang rawan kecelakaan. Salah satunya ditikungan Gotekan. Semua titik itu telah diberi pengaman berupa karung sekam berisi sekam. "Funsi sekam untuk mengurangi fatalitas korban," tandas Zakaria.
Ia menginformasikan, dalam satu hari bisa terjadi hingga 5 kali kecelakaan. Terutama pada saat hari libur atau Minggu. Kecelakaan itu mengakibatkan korban mengalami luka lecet, patah tulang, hingga mininggal dunia di lokasi kejadian.
"Paling fatal yang membonceng, karena berada didepan dan tertahan oleh setir. Kalau kecepatan tinggi bisa fatal, paling sering luka di kaki," terangnya.
Zakaria menyarankan pengendara berhenti minimal satu jam untuk mengantisipasi kampas rem panas. Pengendara bisa berhenti di rest area yang disediakan di sepanjang jalur.
Selama ini, upaya preventif untuk meminimalkan potensi kecelakaan juga telah dilakukan dengan memasang rambu peringatan di sepanjang jalan.
Disamping itu, selama ini relawan dan petugas juga aktif berjaga di titik-titik tertentu untuk mengarahkan wisatawan agar menepi.