Tewaskan 127 Orang: Kanjuruhan, Kapolda Jatim, hingga FIFA Trending

Akibat insiden Kanjuruhan.
Sumber :
  • Lucky/viva.co.id

Jatim – Insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, memakan korban jiwa ratusan orang. Data resmi dari Kepolisian, sebanyak 127 orang meninggal dunia dalam tragedi terburuk dalam sejarah sepak bola Tanah Air itu. Namun, data lain juga menyebutkan korban tewas 153 orang. Insiden Kanjuruhan pun jadi topik tertinggi disorot warganet di media sosial.

Tinjau Rekapitulasi Suara, Forkopimda Jatim Pastikan Berjalan Lancar dan Kondusif

Segera setelah kejadian itu, topik Kanjuruhan jadi trending teratas di Twitter Indonesia. Selain itu, di bawahnya topic Jancok, Bonek, Kapolda Jatim, dan FIFA menyusul. Tidak hanya itu, insiden Kanjuruhan juga disorot media asing. Salah satunya Daily Star yang berbasis di Inggris.

"Kerusuhan fans sepakbola menyebabkan 127 orang meninggal dunia, termasuk anak-anak dan polisi," tulis Daily Star pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Jumlah Korban Ledakan Asrama Brimob Polda Jatim di Surabaya Jadi 10 Orang

Ucapan duka untuk para korban pun memenuhi jagat maya. Tidak hanya itu, kritik atas penyelenggaraan derby Jatim antara Persebaya Surabaya versus Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, juga berjejalan di media sosial. 

Ada juga yang mengkritik pola pengamanan dan pencegahan amukan massa yang dilakukan pihak kepolisian karena menggunakan gas air mata, sehingga massa suporter Arema FC mundur kocar-kacir dan terjadi penumpukan massa, hingga banyak yang pingsan dan terinjak-injak.

Kapolda Jatim Sebut Ledakan di Asrama Brimob Surabaya dari Sisa Bahan Peledak

Sebelumnya, Kepala Polda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan bahwa jumlah korban insiden Kanjuruhan sebanyak 127 orang, dua di antaranya dari pihak Kepolisian RI. Sebanyak 180 orang lainnya masih dalam perawatan di sejumlah rumah sakit setempat.

Dia menjelaskan, insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan bermula ketika laga antara Persebaya kontra Arema FC berakhir dengan skor 3-2 untuk Persebaya. Karena jagoannya kalah, suporter kemudian turun dan merangsek masuk ke dalam lapangan untuk meluapkan kekecewaan dan mengejar pemain dan official Arema FC. Tim Persebaya Surabaya buru-buru dievakuasi petugas dengan kendaraan taktis. 

Massa semakin anarkis sehingga menyebabkan dua petugas kepolisian meninggal dunia. Kemudian petugas melakukan tembakan gas air mata ke arah massa. Nah, saat itulah massa panik dan  mundur hingga terjadi penumpukan orang, sehingga banyak yang pingsan dan terinjak-injak. 

"Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu pintu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion," ujar Kapolda Nico.