Kader PC PMII Surabaya Harap Keterlibatan Perempuan di Panggung Politik Kian Masif

Kader PC PMII Surabaya, Siska Dwi Purwanti
Sumber :
  • Haafidh Nur SY/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim –Menjelang pemilu tahun 2024, Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Surabaya Siska Dwi Purwanti, turut menyoroti keterlibatan perempuan di panggung perpolitikan Indonesia.

Menjelang Pilkada 2024, Kapolri Ingatkan Waspada Potensi Polarisasi

Ia menilai, Aspirasi suara perempuan menjadi nilai yang sangat berharga karena dengan adanya suara perempuan menjadikan suatu kebijakan tidak timpang keberpihakan bagi salah satu gender saja.

“Jika kita melihat realita yang ada bias gender dalam perpolitikan masih kita temui sampai saat ini, stereotip peran domestik masih sangat melekat pada diri perempuan,” ujar Siska kepada VIVA Jatim pada Senin, 3 Juli 2023.

Dekanat Resmi Cabut SK Pembekuan BEM Fisip Unair Surabaya

Dijelaskan Mahasiswa Unesa tersebut, realita yang ada bias gender dalam perpolitikan masih ditemui hingga saat ini, stereotip peran domestik masih sangat melekat pada diri perempuan.

Bahkan, lanjutnya, perempuan yang berkiprah di perpolitikan di angap tabu,karena merupakan ranah bermain untuk kaum laki-laki yang di anggap paling cocok di jadikan sebagai panutan atau pemimpin. 

5 Langkah Skincare Ini Bisa bikin Kulit Bercahaya seperti Seleb Korea

Siska mencatat, sesuai indeks kesetaraan gender PBB hanya 39,7 persen perempuan di dunia yang berhasil menduduki kursi parlemen, pun realitanya di Indonesia. Pada periode 2019-2024 per januari 2021 saja hanya terdapat 123 perempuan atau hanya 21,39p ersen  yang menduduki kursi parlemen.

“Dapat dikatakan menurut data keterwakilan perempuan di ranah politik,tidak memenuhi target sebesar 30 persen,” urainya.

Dirinya berharap, keterwakilan perempuan dalam ranah perpolitikan tidak hanya dijadikan sebuah objek pemenuhan kuota 30 persen saja. Sehingga banyak calon yang diusung bukan dilihat dari segi kuantitas, namun lebih memenuhi dari segi kualitas.

“Semoga dengan keterbukaan informasi dan pengetahuan dapat menjadikan perempuan masa kini lebih sadar akan perannya dalam terlibat langsung dalam ranah politik. Meskipun dalam ranah kecil,dengan tidak menjual hak suaranya dengan dalih money politik,” pungkasnya.