Anggota DPRD Bantah Lakukan Kontak Fisik ke Satpam RSUD Dr Iskak Tulungagung
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Tulungagung, VIVA Jatim – Kasus antara salah satu anggota DPRD Tulungagung, JT dengan satpam RSUD Dr Iskak baru mencuat setelah tersebar video CCTV. JT mengklaim tidak pernah melakukan kekerasan maupun penganiayaan di Graha Mandiri RSUD Dr Iskak Tulungagung.
"Yang pasti saya tidak pernah melakukan pemukulan atau penganiayaan seperti berita yang beredar," ujar JT saat dikonfirmasi, Kamis, 6 Juli 2023.
JT menjelaskan kronologi awal berniat ingin menjenguk seseorang di rumah sakit yang menjadi rujukan provinsi ini. Setelah mobil terparkir, ia sengaja merokok di area tempat parkir sepeda motor bukan di ruang tunggu pasien. Ketika itulah ia ditegur oleh satpam rumah sakit menurut versi JT menegur dengan nada tinggi dan bahasa tidak sopan.
"Kasarlah seperti itu. Itupun saya masih bisa menahan okelah, saya mematikan rokok, saya diam tidak melawan atau apa," terangnya.
Selanjutnya, anggota dewan ini mengajak istri anak dan satu orang untuk masuk ke ruang pasien di lantai 4 dengan menaiki lift.
Berhubung ia membawa anaknya yang masih berusia 8 tahun, ia ditegur kembali oleh petugas yang berada di samping lift. Kebetulan, salah satunya adalah orang yang sama menegur saat merokok di parkir.
JT menjustifikasi bahwa ia tidak sendiri melanggar aturan tidak boleh membawa anak. Lantaran setelah masuk di ruang pasien, ada beberapa anak kecil yang juga diajak masuk bahkan lebih kecil dari usia anaknya.
Dirinya menyesalkan penegakan disiplin pengunjung tidak sama terhadap pelarangan masuk anak usia dibawah 12 tahun. Saat menjenguk pasien, anaknya tidak masuk ke lokasi melainkan duduk di ruang tunggu.
"Kalau memang menegakkan aturan yang adil, semuanya dilarang. Waktu itu coba suruh jujur semua, dis sebelah ruang Inap yang saya jenguk ini juga ada menggendong anak kecil, bahkan lebih kecil dari anak saya," bebernya.
JT yang diingatkan untuk tidak masuk membawa anak kecil sebenarnya sudah masuk lift, menghampiri ke satpam tersebut. Tampak dalam video CCTV yang hanya dari sisi JT dan membelakangi satpam tak terlalu jelas terlihat.
Setelah terjadi saling argumen, JT kembali ke lift dan selang beberapa detik menghampiri satpam lagi. Disitulah berita yang beredar dirinya diduga melakukan bentuk fisik, namun ia membantah hal tersebut.
Sekali lagi anggota dewan ini tak mengakui karena memang tidak melakukan pukulan, tamparan maupun bentuk fisik lainnya. Kecuali ia menarik masker yang di kenakan satpam dengan alasan tidak sopan saat diajak berargumen.
"Bukan (lirih), dia ngomongnya kenceng. Dia saya suruh mengulangi, saya ingatkan kamu tadi saya tegur seperti apa, coba diulangi.
Mengulanginya sudah beda mas, (saya lepas) karena dia tetap ngotot dan melotot-melotot," akuinya.
Manajemen melaporkan ke pihak kepolisian
Manajemen telah melaporkan aksi yang dilakukan JT ke pihak berwajib. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Tata Usaha RSUD dr Iskak Tulungagung, Eko Sudharmono. Eko mengatakan pada hari Senin (03/07/2023) kemarin telah melaporkan hal ini ke Mapolsek Kedungwaru Tulungagung.
Manajemen mengakui ada jeda waktu, memilih menempuh jalur hukum lantaran sudah melalui koordinasi dengan pimpinan.
Barulah, diputuskan untuk melaporkan salah satu anggota dewan kepada polisi, untuk proses hukum lebih lanjut.
"Kita sudah laporkan ke Polsek Kedungwaru, Senin kemarin laporannya. Kita sudah komunikasikan dengan pimpinan dan akhirnya kita laporkan ini," paparnya.
Senada, Kapolsek Kedungwaru, Ajun Komisaris Polisi Edy Santoso mengakui pada hari Senin jika ada pihak yang melaporkan kasus ini. Akan tetapi setelah dilakukan pendalaman, pihaknya menyarankan agar yang bersangkutan melaporkannya ke Polres Tulungagung. Ia mengaku, pelaporan ke Polres Tulungagung supaya memberikan penanganan kasus ini dengan tepat.
"Benar memang Senin kemarin kesini untuk laporan, kemudian kita arahkan untuk dilaporkan ke Polres saja, agar dapat penanganan yang tepat," terangnya.
Pantauan Viva Jatim, pada hari Selasa, 4 Juli 2023 awak media menunggu selama dua jam di Mapolres Tulungagung. Info yang diterima, pihak manajemen melaporkan ke SPKT Polres Tulungagung. Namun hingga pukul 16.00 tidak ada yang melapor.