Sandiaga Uno Bakal Jadikan Wisata Religi di Jombang Terkoneksi, Diharapkan Serap Jutaan Tenaga Kerja
- Viva.co.id
Jombang, VIVA Jatim-Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno berencana menginterkoneksikan wisata religi yang ada di 4 Pondok Pesantren di Jombang Jawa Timur. Tujuan dari terkoneksinya wisata religi dan sejumlah tempat wisata di Kabupaten Jombang adalah tercipta lapangan kerja. Harapannya mampu menyerap jutaan tenaga kerja.
Ditemui di Pondok Pesantren (ponpes) Tambakberas, Sandiaga Uno mengaku mendapat cerita bahwa banyak sejarah perjuangan yang ditorehkan oleh para pahlawan nasional di Jombang. Mereka semua berasal dari santri dan para kiai.
"Dan saya dititipkan rencana yang luar biasa. Untuk menghubungkan makam-makam pahlawan kita ini, untuk wisata religi. Yang nantinya akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja," kata Sandiaga, Sabtu 15 Juli 2023.
Sandiaga mengatakan, wisata religi nantinya akan dibiayai oleh ABPD dan APBN. Usulan ini baru dia terima saat kunjungan ke Jombang hari ini.
"Difasilitasi Pemkab, dan pemerintah pusat. Jadi nanti ada APBD dan non APBD nya. Sedang kami akan kembangkan. Karena baru tadi kami menerima usulan dari Sekda dan Ibu Bupati, ini kami harap bisa diwujudkan," ujar Sandiaga.
Sandiaga menyebut wisata religi merupakan masa depan dari ribuan santri di Jombang. Namun potensi ini belum terfasilitasi secara maksimal.
"Karena selama ini wisata religi banyak peminatnya. Tapi kita belum memfasilitasinya dengan optimal," tutur Sandiaga.
Kemenparekraf kini berencana mewujudkan konektivitas 4 makam pahlawan nasional yang ada di lingkungan 4 pondok pesantren di Jombang. Sehingga nantinya mampu menciptakan lapangan kerja dari sektor pariwisata ekonomi kreatif.
"Dan saya yakin target 4,4 juta lapangan pekerjaan di sektor pariwisata ekonomi kreatif bisa kita ciptakan jika kita mampu menginterkoneksikan 4 pondok besar ini, dan juga alun-alun serta Wonosalam," kata Sandiaga.
Ia menegaskan konsep interkoneksi wisata religi ini, akan dimulai dari kunjungan wisatawan ke makam Tebuireng, Tambakberas, Denanyar, dan ke Rejoso.
Jadi dari makam Gus Dur, setelah itu Tambakberas, selanjutnya ke Denanyar, setelah di Denanyar ke Darul Ulum (Rejoso), dan dari situ melewati ke alun-alun, dan setelah itu ke Wonosalam. Karena di sana ada wisata durian," tutur Sandiaga.
"Juga nanti beberapa kegiatan event seperti pemecahan rekor muri, sayur lodeh kikil khas Jombang. Karena ini produk kreatif kuliner yang ingin kita angkat sebagai wisata kuliner, bisa ditampilkan," imbuh Sandi.
Soal potensi berkembangnya wisata religi di Jombang, dia menyebut bahwa selama ini ada jutaan jemaah haji yang berangkat ke tanah suci. Potensi nilai-nilai religi inilah yang akan dimaksimalkan dalam menawarkan konsep wisata religi di Jombang.
"Ini ada sekitar 1,5 juta jamaah haji yang ke tanah suci. Dan jumlah terus meningkat. Ini yang sudah keluar negeri, padahal mereka bisa melihat ada kemungkinan paket-paket ziarah yang ada di negeri sendiri dan di Indonesia saja," katanya.
"Bahwa target kunjungan wisatawan 1 sampai 2 juta aja, bisa membawa berkah bagi masyarakat, khususnya produk-produk kuliner, ada belanjanya juga. Ini juga mudah-mudahan bisa membuka industri fashion, industri batik di sini, dan harapannya juga menbuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi ribuan santri di sini," tuturnya.
Berita ini telah dipublikasikan di Viva.co.id