NU Sumenep Dorong Kerjasama Multipihak Atasi Kemiskinan Ekstrem
- Ibnu Abbas/Viva Jatim
Jatim – Kemiskinan ekstrem masih menjadi salah satu persoalan penting di Kabupaten Sumenep. Karena itu Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep mendorong kerja sama antara Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) dan NU-Care Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Sumenep, serta Perguruan Tinggi (PT) di Kabupaten Sumenep.
Kerjasama itu diperlukan dalam rangka membentuk Unit Pengelola Zakat Infaq dan Shadaqah (UPZIS) di segmen perguruan tinggi atas inisiasi LPTNU setempat. Di antara perguruan tinggi yang terlibat ialah, Instika Guluk-Guluk, STKIP PGRI Sumenep, STAIM Tarate, dan Inkadha Gapura.
“Ini model bagaimana konsolidasi kewargaan itu dikaitkan dengan lembaga perguruan tinggi. Kalau biasanya selama ini di perkumpulan-perkumpulan, nah sekarang kita dengan perguruan tinggi,” kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep KH A Pandji Taufiq.
Penegasan itu disampaikan Kiai Pandji dalam agenda Tasyakuran Muharram 1445 Hijriyah yang dipusatkan di Aula Kantor PCNU Sumenep, Jumat (28/07/2023). Kegiatan tersebut dikemas dengan khatmil qur'an dan buka bersama puasa Asyura.
Ia berharap, hal demikian menjadi inspirasi bagi banyak perguruan tinggi di Sumenep hingga tingkat nasional. Sebab, dengan hal itu dipastikan dapat mengurangi dan mengatasi kemiskinan ekstrim di banyak daerah, khususnya di Sumenep.
“Kalau perguruan tinggi dan elemen NU lainnya seperti ini, insyaallah kemiskinan di Sumenep yang masih 20 persen ini bisa segera teratasi,” ungkap alumnus Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk ini.
Dirinya pun mengajak agar bulan Muharram pertama di abad kedua NU yang berdiri pada 1926 Hijriyah itu menjadi momentum kebangkitan jamiyah. Mengingat, NU mengemban tugas agar menjadi penguat demi kemaslahatan bersama hingga lapisan paling bawah.
