NU Sumenep Dorong Kerjasama Multipihak Atasi Kemiskinan Ekstrem
- Ibnu Abbas/Viva Jatim
Ketua NU Care LAZISNU Sumenep, A Quraysi Makki menyenbutkan, sejauh ini, dana ZIS yang dikumpulkan secara bertahap disalurkan kepada mahasiswa kurang mampu dan para santri yatim.
“Jadi kami menjalin kemitraan dengan PT untuk membentuk UPZIS. Dana yang dikumpulkan itu 70 persen dikelola oleh PT terkait dan disalurkan kepada mahasiswa yang membutuhkan. Kemudian 30 persennya diserahkan ke LAZISNU untuk disalurkan ke santri yatim,” ungkap Ketua LAZISNU Sumenep, A Quraisyi Makki.
Di sisi lain, Ketua LPTNU Sumenep Ahmad Shiddiq mengapresiasi sejumlah PT yang menindaklanjuti hasil MoU dengan NU-Care LAZISNU Sumenep. Ia berharap PT lain dapat menjalin kerja sama untuk membentuk UPZIS.
“Ini bisa meningkatkan dan memperkuat peran perguruan tinggi. Juga meningkatkan kualitas layanan pendidikan di Sumenep,” ujarnya.
Lebih jauh, salah satu PT yang menjadi mitra NU-Care LAZISNU, yakni Instika Guluk-Guluk merespons positif pembentukan UPZIS untuk beasantri. Bahkan PT yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Annuqayah ini telah mengumpulkan dana Rp5.800.000 untuk disalurkan.
“Selama 9 bulan, kami sudah mengumpulkan dana Rp5.800.000 hasil sumbangan dari 90 karyawan di kampus. Saya sangat yakin ini akan memberikan dampak luar biasa untuk pemberdayaan jamiyah, khususnya kalangan santri,” kata Warek 1 Instika, Damanhuri.
Di momen Tasyakuran Muharram 1445 Hijriyah itu, NU-Care LAZISNU menyalurkan beasantri kepada dua santri secara simbolis hasil dari pengumpulan UPZIS di Instika. Hal yang sama juga dilakukan di sejumlah PT lain yang telah menindaklanjuti MoU tersebut.