Pakar Geologi Sebut 2 Kemungkinan Penyebab Suara Misterius di Perut Bumi Sumenep

Tangkapan layar saat pihak kepolisian mendatangi lokasi kejadian
Sumber :
  • Tangkapan layar video

Surabaya, VIVA Jatim – Pakar geologi dari Ikatan Geologi Indonesia, Handoko Teguh Wibowo, menyebut ada dua kemungkinan penyebab terjadinya suara misterius di dalam perut bumi yang membuat geger warga Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, pada Sabtu, 12 Agustus 2023. 

Libur Panjang Akhir Pekan, Tengok Prediksi Cuaca Tempat Wisata di Jatim

Pertama, karena adanya pergerakan patahan sesar yang terjadi akibat tekanan gaya tekan kerak bumi. "Bisa jadi pergerakan patahan sesar, itu bisa," kata Teguh kepada VIVA Jatim, Minggu, 13 Agustus 2023.

Kedua, lanjut Teguh, bisa jadi penyebabnya akibat runtuhan yang terjadi di bawah permukaan bumi. Menurunya, bentang alam di Pulau Madura merupakan topografi karst, yakni bentang alam yang terdiri dari susunan batu gamping yang rawan runtuh.

Prakiraan Cuaca BMKG: Surabaya Akan Diguyur Hujan Ringan Hari Ini

"Jadi besar kemungkinan di bawah (permukaan tanah) ada alur-alur sungai atau goa-goa di bawah yang runtuh," ujar Teguh.

Namun, dia menegaskan itu hanya dugaan saja. Untuk memastikan apa penyebabnya perlu dilakukan pengamatan dan observasi di lokasi kejadian.

Prakiraan Cuaca Jatim 27 Februari 2025: Hujan Petir hingga Gerimis di Sejumlah Wilayah

"Kita tahu kan kalau pegunungan kapur di rongga-rongganya itu pasti terisi air. Nah, kalau terkena air terus-menerus akan terjadi tumbukan. Batu kapur mudah sekali larut kena air," beber Teguh.

Untuk itu ia mengingatkan, apabila analisanya benar, maka kejadian tersebut harus menjadi peringatan bersama agar berhati-hati ketika tinggal di sana.

Secara umum, menurut Teguh topografi karst di Jawa Timur bukan hanya di Pulau Madura. Ada beberapa kawasan yang memiliki bentang alam susunan batu kapur. Di antaranya di wilayah selatan Jawa Timur seperti Malang Selatan dan Pacitan.

"Kemudian di wilayah utara Jawa Timur seperti di Kabupaten Gresik bagian pesisir itu juga kapur," kata Teguh.

Diberitakan sebelumnya, Warga Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dihebohkan oleh suara misterius serupa tumbukan atau dentuman pada Sabtu, 12 Agustus 2023. Warga sempat panik. Petugas terkait sudah di lokasi untuk menyelidiki itu.

Kejadian alam itu direkam dengan video telepon pintar oleh warga setempat dan tersebar melalui jejaring WhatsApp. Dalam video, terdengar suara seperti tumbukan orang tengah menggali tanah atau dentuman dari dalam tanah di dekat rumah seorang warga. Tempo suara misterius itu terdengar teratur.

Sebagian warga berkerumun di jalan kecil dan melihat titik suara misterius tersebut. Sebagian yang lain mengevakuasi sejumlah barang dari dalam rumah sekitar suara misterius itu. Ada juga sebaran rekaman suara warga di jejaring WhatsApp yang memperdengarkan suara kepanikan warga.

"Siapa pun teman-teman yang punya link untuk menghubungi ke Daerah Sumenep, tanggap bencana, mohon segera datangkan ke Desa Moncek Tengah. Karena kami sedang gawat darurat, karena tanahnya engak se rembessah ka bhebheh tanahan (karena tanahnya seperti mau ambles)," suara di voicenote yang beredar.

Qudsiyanto, warga setempat yang dihubungi VIVA Jatim, membenarkan peristiwa alam itu. "Suara dentuman itu sekitar sepuluh harian. Tapi tidak terus berbunyi dan sebelumnya tidak begitu besar [suara]-nya. Suaranya muncul hilang, muncul hilang," katanya.

"Dentuman yang sangat terasa itu tadi pagi jam tujuan sampai zuhur. Itu dentumannya sampai terasa dan getarannya lumayan. Tapi itu hanya di satu titik. Kalau kita berjarak lima meter dari titik tersebut, itu terasa. Suaranya terdengar jelas. Kalau jarak 10 meter agak samar-samar tapi masih terasa [terdengar suaranya dan getarannya]," imbuh Qusiyanto.

Kepala Kepolisian Sektor Lenteng, Ajun Komisaris Polisi Bondan Wibowo, menuturkan, titik suara misterius itu berada di permukiman warga di kawasan perbukitan. Tidak kegiatan penggalian tanah atau proyek di desa setempat. "Kalau soal penyebabnya apa, nanti akan dijelaskan oleh pihak yang terkait," katanya.

Berdasarkan data dari Kepolisian Resor Sumenep yang diperoleh wartawan, getaran dari kejadian alam itu dirasakan di lima rumah warga, yakni rumah Jakfar, Jazuli, Badrun, Ramli, dan Naim. Hingga berita ini selesai ditulis, suara dan getaran sudah tak terasa lagi.

"Namun, sekarang getaran atau ketukan sudah berhenti. Petugas mengimbau kepada warga sekitar untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," tulis keterangan dari Polres Sumenep.