Tergolong Tinggi, BMKG Sebut Aktivitas Gempa Bumi di Jatim hingga NTT Capai 799 Kali
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim –Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa aktivitas gempa bumi di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara tercatat cukup tinggi pada Januari 2025, mencapai 799 kali.
Angka ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan Desember 2024 yang hanya mencatat 609 kejadian gempa bumi.
Kepala Stasiun Geofisika Denpasar BMKG, Rully Oktavia Hermawan, mengungkapkan bahwa informasi mengenai tingkat kerawanan seismik ini sangat penting untuk upaya mitigasi bencana dan pemetaan wilayah rawan gempa.
"Informasi terkait tingkat kerawanan seismik dapat bermanfaat untuk mitigasi sebagai langkah awal pemetaan wilayah rawan bencana," katanya, Senin 17 Februari 2025.
Rully menjelaskan bahwa wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan bagian dari Pusat Gempa Regional (PGR) III, yang dikenal memiliki tingkat seismik tinggi.
Aktivitas gempa bumi yang tinggi ini dipengaruhi oleh kondisi tektonik dan struktur geologi di kawasan tersebut.
Wilayah ini berada di antara dua pembangkit utama gempa bumi. Di bagian selatan, terdapat zona subduksi yang merupakan daerah pertemuan antara dua lempeng bumi, yaitu lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Zona subduksi ini membentang mulai dari Sumatera, Jawa Timur, Bali, NTT, hingga Laut Banda.