Tasyakuran Warga Baru 2023, PSHT di Trenggalek Undang Kiai Marzuki Mustamar

Tasyakuran PSHT Munjungan Trenggalek bersama Kiai Marzuki.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Trenggalek, VIVA Jatim –Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Munjungan, Kabupaten Trenggalek menggelar tasyakuran warga baru 2023. Acara tersebut mengundang Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar.

TPI Itjen Puji Pembangunan Zona Integritas Rutan Trenggalek

Ketua PSHT Cabang Trenggalek, Ir Wijiono mengapresiasi adanya kegiatan kali ini. Lantaran, kegiatan tasyakuran dikemas dengan mengundang tokoh agama untuk menambah asupan kerohanian. Menurutnya, hal tersebut mempunyai nilai positif terutama bagi warga baru SH Terate dan warga masyarakat sekitar.

"Tasyakuran dengan dikemas seperti ini bernilai dalam rangka untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa," ungkap Ir Wijiono, Minggu, 3 September 2023.

Respons Mas Dhito Masuk Bursa Cawagub dari PDIP Pendamping Khofifah

Pihaknya tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia dan pengurus PSHT Ranting Munjungan yang telah sukses menggelar tasyakuran. Termasuk kepada seluruh perguruan silat lainnya, dengan situasi yang kondusif dibawah naungan IPSI bisa hidup berdampingan. 

Menurutnya, IPSI Provinsi Jawa Timur termasuk Trenggalek dan Ranting Munjungan menjadi salah satu tempat dan menjadi indikator kondusifitas. Harapan dirinya semua antar perguruan silat menjalin hubungan yang harmonis di wilayah Kecamatan Munjungan.

PDIP Kuasai DPRD Trenggalek, PKB Posisi Kedua

"Kita bisa hidup rukun bersama sama untuk mendukung proses pembangunan yang ada di Kecamatan Munjungan," bebernya.

Wijiono berpesan kepada warga baru Ranting Munjungan yang disahkan pada tanggal 23 Juli 2023 bahwa menjadi warga SH Terate ini tidak berarti bebas. Karena organisasi memiliki Ad-ART yang harus diikuti.

Oleh sebab itu, ia berharap menjadi warga SH Terate memiliki pagar pembatas tidak seenaknya sendiri. Di tengah masyarakat harus betul-betul mencerminkan warga SH Terate sesuai tujuan dan ajaran menjadi seorang yang berbudi pekerti luhur.

"Tahu benar dan salah dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apabila kehadiran panjenengan di masyarakat ini menjadi sesuatu momok yang menakutkan, tidak membuat tentram ini harus dievaluasi kembali," tandasnya.