Ribuan Pupuk Bersubsidi Tak Terserap di Tulungagung Bakal Dikembalikan
- Viva Jatim/Madchan Jazuli
Tulungagung, VIVA Jatim – Pupuk menjadi kebutuhan petani di berbagai daerah di musim tanam. Ribuan pupuk bersubsidi di Tulungagung bakal dikembalikan ke pemerintah pusat lantaran tidak terserap oleh petani gegara data yang belum bisa bertambah.
Menurut Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Tulungagung, Triwidyono Agus Basuki menjelaskan sampai dengan 31 Agustus 2023, alokasi pupuk sesuai dengan SK Bupati, Pupuk Urea sebesar 30.499 ton. Sampai dengan batas akhir bisa menginput untuk alokasi 27.048 ton.
"Artinya ada memang ada sisa alokasi yang ini. Rencananya kita menunggu sampai akhir September akan kita kembalikan ke negara. Karena memang tidak bisa kita ambil karena tidak ada petani yang bisa," beber Triwidyono Agus Basuki kepada awak media, Kamis, 14 September 2023.
Menurutnya, sudah dimulai untuk 2024 ini untuk pendataan petani dan telah disampaikan kepada petugas yang ada di lapangan. Supaya bisa menjadi data petani secara valid, sekaligus jika ada petani yang belum bisa masuk agar segera didaftarkan secara online.
Lantaran, menurut Okky, sapaan Triwidyono Agus Basuki, petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi sayang kalau tidak bisa mendapatkan. Sebab sebelumnya ada laporan jika distributor pupuk petani ada beberapa nama petani, tapi tidak bisa tebus.
Alokasi pupuk dan nama petani ada dalam e-alokasi, akan tetapi yang bersangkutan sudah pergi. Mungkin ke luar negeri tanpa meninggalkan KTP, padahal sebagai administrasi saat mengambil harus ada bukti fisik sebagai bukti pendukung pengambilan pupuk.
Oleh sebab itu, ia menambahkan dari pihak distributor pihak kios tidak berani mengeluarkan untuk penjual kami belum mendapatkan data. Kejadian tersebut tiap-tiap Kecamatan itu ada pendataan.
Seperti kasus lain, jika ada yang meninggal dunia, subsidi tetap berjalan, tetapi secara administratif elektronik nama disebutkan yang orang bersangkutan telah meninggal dunia.
"Bisa dibuktikan bisa diambil dengan bukti KTP yang meninggal dunia dan siapa yang mengambil misalnya ahli warisnya disertai surat keterangan bahwa kata Anto keluarga memang meninggal dunia," imbuhnya.
Sementara untuk tahun 2024 sudah, Dinas Pertanian Tulungagung meminta untuk didaftarkan dengan nama yang baru. Karena memang subsidi ini untuk lahan, bukan untuk petani.
Data yang di pertanian berbeda ini adalah yang bisa didaftarkan untuk mendapat pupuk bersubsidi adalah data yang nama petani yang masuk di sistem penyuluhan pertanian.
Lalu, data khusus pupuk bersubsidi berbeda, jadi masalah itu ketika kemarin sudah ada dropping. Okky mengaku sampai sekarang ada nama-nama yang sudah di masuk, tetapi untuk program penyalurannya belum keluar sampai sekarang.
Dari kasus tersebut, banyak petani mengeluh sampai sekarang pupuk belum keluar. Padahal pupuk sudah siap di gudang sesuai jumlah toko dan sesuai alokasi ada. Tapi kalau bukti administrasi belum keluar dari Kementerian, pihaknya tidak berani.
"Kita tidak berani, kita koordinasi dengan Kementerian disampaikan bahwa akan menggunakan data yang sebelumhya. Misalnya di Pucanglaban data 1 sama 3, yang data 2 belum keluar. Maka kita harus menggunakan data yang 1 kemarin," tandasnya.
Sebagai informasi, realisasi penyaluran sampai dengan 31 Agustus 2023 Jenis Pupuk Urea alokasi Bupati 30.499 ton, sisa alokasi 12.253 ton sedangkan sisa e-alokasi 8.803 ton. NPK Phonska alokasi 17.504 ton, sisa alokasi 5.697 ton, sisa e-alokasi 5.298 ton. Sementara NPK Kakao alokasi 377 ton, sisa alokasi 357 ton, e alokasi sisa 68 ton.
Berlanjut estimasi hingga akhir 31 Desember 2023 Pupuk Urea alokasi 30.499 ton, realisasi 29.292 ton, estimasi 8.803 ton dengan kategori cukup. Lalu, untuk NPK Phonska 17.504 ton dengan realisasi 20.588 ton, sehingga mengalami estimasi kekurangan sebesar 3.464,80 ton. sedangkan Pupuk NPK Kakao 377 ton, estimasi cukup 69 ton.