Tepis Komunikasinya Buruk, Emil Dardak Tantang Hasto Duduk Bareng 

Emil menjadi faktor kenaikan elektabilitas Demokrat di Jatim
Sumber :
  • IST/Viva Jatim

Jatim – Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Emil Elestanto Dardak ‘tersengat’ dengan kritik Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto yang menyebut komunikasinya dengan kepala daerah-kepala daerah asal partai banteng moncong putih di Jatim tak berjalan lancar alias buruk. 

Menimbang Duet Khofifah-Kharisma bila Emil Dardak Tak Maju Pilgub Jatim

Emil yang notabene-nya ketua DPD Partai Demokrat Jatim itu pun merespons dengan menantang Hasto duduk bareng untuk membuktikan kritiknya. "Monggo! Dengan hormat, kami siap untuk duduk bareng dengan Pak Hasto,” tantang Emil, Sabtu 15 Oktober 2022.

Jika Hasto berani ketemu dan duduk bareng, suami pesohor Arumi Bachsin ini mengaku akan menunjukkan bukti berupa pesan WhatsApp (WA), bahwa statemennya tersebut tak didasari bukti kongrit. 

KH Marzuki Mustamar Muncul Jadi Penantang Khofifah di Pilgub Jatim 2024, PKB: Menarik!

“Kami mempersilahkan beliau (Hasto) jika berkenan untuk melihat pesan-pesan koordinasi saya via WA dengan kepala daerah,” sambungnya. 

Emil mengaku, isi pesan WA dirinya dengan kepala daerah-kepala daerah di Jatim itu mulai dari koordinasi penanganan bencana, pembangunan infrastruktur, penyaluran Bansos, serta penanganan masalah-masalah lain di lapangan. 

Jika Kiai Marzuki Maju di Pilgub Jatim, ARCI: Suara NU akan Terbelah

Baca juga: Komunikasi PDIP dan Emil Buruk, Hasto: Dengan Bu Khofifah Cepet, Enak!

“Apabila ternyata beliau ada tambahan saran dan masukan, tentu akan saya terima dengan baik," tegasnya. 

Mantan Bupati Trenggalek ini juga memastikan, koordinasi dengan kepala daerah masih terus dilakukannya untuk menjalankan program Pemprov Jatim dengan baik. 

"Karena slogan kita bersama Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) adalah Optimis Jatim Bangkit. Tentu kita harus gotong royong dengan seluruh pihak, termasuk bupati/wali kota, istilahnya Ibu Gubernur, harus nyekrup," bebernya.

Kembali Emil menegaskan, bahwa komunikasinya selama ini baik-baik saja dengan semua kepala daerah tanpa membedakan background partai asal kepala daerah yang dimaksud.

"Saya selalu terbuka kepada saran dan masukan. Tapi terkait komunikasi dengan kepala daerah termasuk yang berasal dari PDIP, kami meyakini hubungan dan sinergi terjalin dengan baik,” elak Emil. 

Baca juga: PDIP: Suramadu Digagas Soeharto, Dibangun Mega, Diresmikan SBY

“Sekarang sudah era digital, komunikasi sangat mudah bisa lewat WhatsApp dan telepon. Kami juga tidak jarang berkunjung ke bupati, walikota atau wakilnya," tepisya lagi. 

Emil kembali menandaskan, bahwa selama ini ia tidak pernah membeda-bedakan antara kepala daerah satu dengan lainnya. Bahkan, saat turun ke daerah, ia selalu berkoordinasi dengan bupati/wali kota setempat. 

"Bahkan setiap mendapat masukan, keluhan atau aspirasi dari warga baik langsung atau via medsos, saya sering koordinasi dengan bupati dan wali kota atau wakilnya,” tandasnya.

Hindari ‘Bypass’ saat Turba

Menurut Emil, kepala daerah adalah yang ‘mbahurekso’ atau istilah yang memiliki wilayah di daerah yang dipimpinnya.

“Jadi saya menghindari ujug-ujug (tiba-tiba) langsung turun sendiri mem-bypass bupati wali kota, karena ini penting untuk membangun harmoni dan sinergi,” ketusnya. 

Baca juga: Demokrat-PDIP Memanas, Pengamat: Masih Ada Episode Lanjutan Lebih Seru

Diberitakan sebelumnya, saat menggelar acara gowes bareng di Surabaya bersama semua kepala daerah asal PDIP se-Jatim Sabtu pagi tadi, Hasto Kristiyanto mengaku menerima laporan bahwa komunikasi kepala daerah asal partainya dengan Emil Dardak tidak berjalan lancar. 

Berbeda dengan Gubernur Khofifah yang koordinasinya tidak pernah ada hambatan. “Karena (kepala daerah di Jatim) tadi melaporkan dengan saya, itu kalau dengan Bu Khofifah itu (kominikasinya) cepat, enak!” kata Hasto.