Demokrat-PDIP Memanas, Pengamat: Masih Ada Episode Lanjutan Lebih Seru

AHY tawarkan 2 solusi selain menaikkan harga BBM
Sumber :
  • IST/Viva Jatim

Jatim – Hawa politik antara Partai Demokrat dan PDI Perjuangan dalam sepekan ini sedang memanas. Rivalitas politik yang saat ini sedang dipertontonkan kedua elit partai tersebut dipredikasi baru permulaan.

Pilkada Lamongan 2024: Yuhronur Efendi Daftar di PDIP, Ketua PKB Daftar di NasDem

Pengamat politik dari Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam, meyakini masyarakat masih akan disuguhi tontonan dengan episode lanjutan yang lebih seru. Tujuannya, demi mendongkrak elektabilitas partai menjelang Pemilu 2024.

"Ini masih awalan saja dari rivalitas Demokrat dan PDIP menuju 2024. Nanti akan ada episode lanjutan yang juga tak akan kalah seru dan pelik menyangkut relasi kedua partai," ujar Surokim, Rabu 21 September 2022.

Respons Mas Dhito Masuk Bursa Cawagub dari PDIP Pendamping Khofifah

Tensi politik kedua partai ini memanas bermula dari pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang siap turun gunung karena ada tanda-tanda skenario pelaksanaan Pilpres 2024 yang akan dilaksanakan secara tidak adil dan tidak jujur. 

Pernyataan SBY tersebut memantik kritik dan sindiran Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Tak terima, kader Demokrat pun membalas sindiran Hasto yang tak kalah lebih menohok.

PDIP Cermati Peluang Anies-Ahok untuk Diusung di Pilkada Jakarta 2024

Menurut Surokim, hubungan Demokrat dan PDI Perjuangan tidak akan membaik selagi SBY dan Megawati Soekarno Putri tidak mencair. Keduanya akan terus berseberangan mencari pembenaran demi meraih simpati para pemilih.

"Sejauh relasi Pak SBY dan Bu Mega gak cair, saya pikir posisi Demokrat dan PDIP akan selalu vis a vis. Ya namanya juga berebut simpati dan opini publik, tarik ulur interplay ini pasti akan selalu dinamis," tegas Surokim.