Dulu Kawasan Kumuh, Kini Desa di Gresik Ini Miliki Kapal 1 Miliar

Kapal Amazon Van Java milik desa di Gresik
Sumber :
  • Viva Jatim/Tofan Bram Kumara

Gresik, VIVA Jatim – Bertahun-tahun ditunggu, peluncuran perdana kapal The Minion Ferry Boat di Dermaga Minapolitan disambut dengan antusias warga dua Dusun di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik yang berada di tepi muara Bengawan Solo.

Laboratorium Kesehatan Masyarakat Gresik Diresmikan, Telan Rp5,3 Miliar

Kapal Fery yang di namai Amazon Van Java yang menghabiskan dana Rp.1 miliar ini bisa menampung mobil, motor dan kendaraan berat lainnya sebagai saranan transportasi agar warga bisa menikmati kendaraannya secara nyaman dari-ke dua Dusun.

Diketahui sebelumnya, warga dua Dusun yakni Dusun Tanjung dan Dusun Brang Wetan hanya bisa melewati atau terhubung dengan perahu kecil yang khusus ditumpangi orang saja, sementara untuk kendaraan tidak bisa di naikkan.

Pengamanan Ketat di Gudang Logistik Pilkada Gresik, Polisi Siapkan Langkah Antisipasi

Camat Sidayu Nuriyadi mengatakan, keberhasilan membuat atau menghadirkan kapal besar ini menjadi salah satu tantangan yang bisa terealisasi. Warga dua Dusun, Tanjung dan Brang Wetan di Desa Randuboto akhirnya bisa menikmati, terkoneksi langsung. 

"Untuk merubah tantangan dari Desa yang di pelosok, akhirnya bisa memiliki sebuah kapal yang besar. Semoga Randuboto bisa menjadi Balinya Sidayu. Ini hasil dari doa, pikiran dan tenaga semua warga," katanya, Kamis, 21 September 2023.

Hasil Hitung Cepat, Pasangan Yani-Alif Klaim Menang di Pilkada Gresik

Ia juga mengapresiasi Desa Randuboto, yang telah menata kawasan kumuh, di bidang pariwisata, perikanan sehingga menuju Randuboto menjadi Balinya Sidayu.

"Desa ini merupakan pusat pertumbuhan ekonomi, karena banyak aktifitas ekonomi di Sidayu dan kemudian menyebar di desa sekitanya," jelasnya. 

Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemkab Gresik Ida Lailatus Sadiyah menambahkan, berkat dana Bumdes serta bantuan dari CSR yang dihimpun, akhirnya bisa membuat kapal seperti ini. 

"Untuk pembuatan kapal ini butuh 1 miliar. Kami berunding melalui CSR bisa terwujud. Misal ada pembangunan warga, untuk mengangkut bahan bangunan bisa dengan kapal ini. Tadi warga yang ada di Dusun Brang Wetan tidak lagi terisolir, ada akses dan sekarang solusinya," jelasnya.

Tidak hanya itu, seperti penjualan ikan bagi nelayan juga bisa langsung diangkut dengan kapal ini dengan tonase yang besar. Kapal ini milik Desa, dan nanti mungkin ada uang jasa bagi warga yang naik melalui kapal ini.

"Harapan perikanan yang ada di sana (Brang Wetan), dengan mobil bisa langsung diangkut di kapal. Jadi semoga dengan ini perekonomian berjalan lancar, warga jadi lebih sejahtera ke depan," ungkapnya.

Pemerintah Gresik berharap Desa ini menjadi tumbuh kembang ekonomi yang hebat, sekaligus contoh bagi Desa lainnya di Sidayu dan atau kecamatan lainnya.

"Pemerintah akan komitmen untuk mendukung program Desa, menjadi harmonis untuk kemajuan Desa," terang Ida.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Randuboto Andi Sulandra Randuboto mengatakan waktu pembangunan memakan waktu 3 bulan 10 hari, secara akal tidak mungkin, tapi dukungan semua pihak, pembangunan ini sesuai dengan perencanaan, sehingga Desember bisa dipakai.

"Alhamdulillah bisa melancarkan integrasi, dua Desa bisa terintergrasi tidak lagi terisolir. Dengan kapal ini, akses dan warga bisa terhubung. Butuh 3 bulan lebih untuk bisa mewujudkan kapal ini," katanya.

Ia menyebut yang dulunya hanya kapal kecil, dengan adanya kapal besar ini bisa menjadi alat penghubung, sebagai alat trasportasi yang menghubungkan dua Dusun Tanjung dan Dusun Brang Wetan di Muara Bengawan Solo di Gresik.

"Ini sebagai tantangan yang menjadi peluang. Semakin lama, semakin maju dan semoga bisa mensejahterakan warga. Alat transportasi kapal besar ini memiliki manfaat yang banyak bagi warga," ungkap Andi.