Banjir Trenggalek Parah, Ratusan Warga Ramai-ramai Mengungsi
- VIVA Jatim/Madchan Jazuli
Jatim – Banjir yang melanda beberapa desa di Kabupaten Trenggalek, pada Selasa, 18 Oktober 2022, cukup parah. Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Karangploso, Anung Supriyanto, banjir disebabkan salah satunya intensitas hujan.
Anung mengatakan, di beberapa wilayah Trenggalek terpantau hujan lebat hingga ekstrim yang menyebabkan tinggi permukaan air sungai meluap dan menggenangi rumah warga.
"Di wilayah Bendungan 122 mm/hari, di Kecamatan Tugu 111 mm/hari, dan sekitar Dam Bagong 142 mm/hari. Sementara di Desa Ngulan Wetan dan Desa Gembleb Kecamatan Pogalan intensitas air hujan 142 mm/hari, serta Desa Prambon 93 mm/hari," ujar Anung kepada VIVA Jatim, Selasa 18 Oktober 2022.
Anung menyebutkan, data tersebut per hari Selasa pagi, 18 Oktober 2022.
Menukil dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa satuan satu milimeter hujan bisa diartikan air hujan yang turun di wilayah seluas satu meter persegi, kemudian memiliki ketinggian satu milimeter jika air hujan tidak mengalir, meresap, atau menguap.
Sehingga ada ambang batas nilai atau kategori yang digunakan untuk menentukan intensitas hujan di suatu wilayah. Kategorinya adalah 0,5 hingga 20 mm/hari dengan tanda hijau berarti hujan ringan, 20 sampai 50 mm/hari simbol kuning berarti hujan sedang.
Selanjutnya, kategori 50 hingga 100 mm/hari dengan simbol warna oranye berarti hujan lebat, 100 sampai 150 mm/hari simbol merah mengindikasikan intensitas hujan sangat lebat. Lalu kisaran 150 mm/hari dengan tanda ungu masuk dalam kategori hujan ekstrem.