Sukses Kunyit, DSA Ponorogo Bergeliat Ekspor Temulawak 50 Ton

Ekspor komoditas temulawak dan kunyit ke India
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Pria Sarjana Ekonomi ini mengaku proses penanaman temulawak selama 8 bulan sampai 1 tahun. Tanaman herbal yang juga mengandung tiga senyawa aktif, yaitu seskuiterpen d-kamper, germakron turmeron, dan p-toluilmetilkarbinol ini bukan tanaman inti. Melainkan biasa tanaman tumpang sari.

Tiga Sektor Ini Jadi Andalan Indonesia Go Internasional menurut Menparekraf

Di daerahnya, Slemet menjelaskan kunyit, temulawak dan jahe tumbuh di daerah daerah Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek tidak dibudidayakan satu komoditas seperti halnya padi jagung. Akan tetapi ini adalah salah satu bagian tumpangsari, atasnya berupa di jagung, lombok dan sebagainya.

"Bukan tanaman inti yang perlu kita lakukan menghadapi perubahan iklim, tetapi memperluas cakupan penanaman. Supaya mereka bisa satu tanaman ini bisa dipanen ini bisa untuk stok," jelasnya.

Ingin Punya Bentuk Tubuh Ideal? Ini Dia 10 Makanan Terbaik Pembasmi Lemak

Perihal prospek ke depan, dirinya mengaku ini luar biasa ketika produk turunan temulawak mampu menjadi minyak. Sebab, harga minyak temulawak sangat keren dan bagus. Ketika hasil bagus, secara langsung bisa mengangkat harga di petani.

Pasalnya, informasi di luar negeri per 1 liter minyak yang berasal dari kunyit dan temulawak bisa menembus harga Rp 200 juta. Tak hanya itu, temulawak juga juga digunakan sebagai teh.

Mantan Mendag M Lutfi dan Hendy Setiono Dukung Hilirisasi Prabowo-Gibran, Ini Alasannya!

Kendati demikian, ia mengatakan sebuah program tentu banyak sekali plus minus. Jika tidak ada dukungan semua pihak, tidak akan bisa berjalan. Slamet mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, stakeholder mulai dari pemerintah, pihak universitas, petani, hingga pedagang.

"Ini bisa diteruskan ke sampai kemandirian universitas yang saya sebutkan tadi harapannya," paparnya.

Halaman Selanjutnya
img_title