Irjen Kementan Sinergi bersama Pemkab Mojokerto Jaga Alih Fungsi Lahan
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Selain itu, ia menerangkan, pembangunan sektor pertanian sangat bergantung pada wilayah pedesaan. Implementasi program pertanian pada level pedesaan akan berdampak pada kualitas dan kuantitas hasil pertanian nasional, sehingga Papdesi dan penyuluh perlu berperan aktif sebagai ujung tombak pertanian di desa sehingga perlu dibangun lumbung-lumbung desa.
Sementara, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, pihaknya tengah berjuang keras untuk menjaga lahan pertanian produktif agar tak beraliih fungsi menjadi lahan pemukiman atau perindustrian.
"Sedikit demi sediki lahan pertanian Kabupaten Mojokerto beralih fungsi. Ini wajib kita waspadai dan cari solusinya agar ketahanan pangan tetap terjaga," ungkapnya.
Ikfina menyebut fungsi pengawasan dalam hal ini memegang peranan sangat penting. Agar pelaksanaan program-program ketahanan pangan membawa dampak sangat baik, produktif dan signifikan bagi para petani dan masyarakat.
"Kita akan terus menjalin kerjasama dengan seluruh stake holder baik di tingkat pusat pusat, provinsi hingga desa untuk menjaga agar program pertanian bisa berjalan tepat waktu mutu dan sasaran sesuai arahan Pak Irjen Kementan," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini kesempatan Jan Samuel Maringka juga membagikan sejumlah benih Inpari 48 kepada 10 kelompok tani (Poktan) di tiga kabupaten di wilayah Jawa Timur. Tak hanya itu, bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PIHC berupa pupuk NPK juga turut diberikan kepada Poktan.
Acara dialog Jaga Pangan ini turut dihadiri sejumlah pejabat pemerintah pusat dan daerah. Hadir sebagai narasumber, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Kepala Bidang Pengendalian dan Penanganan Sengketa Kantor Wilayah ATR/BPN Provinsi Jawa Timur Eko Priyanggodo, Auditor Madya BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur Yuli Nugroho.