Relawan Prabowo-Gibran Penerus Negeri Jatim Edukasi Stunting di Sidoarjo

Relawan Prabowo-Gibran Penerus Negeri saat berkegiatan di Sidoarjo
Sumber :
  • Mokhamad Dofir / Viva Jatim

Dari sisi pemberdayaan ekonomi, selain memberikan pelatihan kewirausahaan Penerus Negeri juga memberikan bantuan usaha kepada 5 orang di tiap kecamatan dengan nominal masing-masing Rp 1 juta kepada calon-calon wirausaha.

Menteri Tito Karnavian Ungkap Alasan Gibran Tak Hadiri Hari Otoda di Surabaya

"Kegiatan Bantu Negeri di Sidoarjo ini adalah yang pertama kami lakukan. Selanjutnya Bantu Negeri juga akan diselenggarakan di sejumlah daerah di Jawa Timur, diantaranya Surabaya, Kediri, Malang, Tulungagung, dan di beberapa daerah lainnya," tandasnya.

Di waktu yang sama, Dewan Pembina Penerus Negeri HM Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti menegaskan bahwa anak muda adalah penerus bangsa. Mereka harus dibina dan diarahkan, baik secara keilmuan, mental dan spiritual, serta ekonomi agar tujuan pemerintah Indonesia Emas di 2045 bisa terwujud.

Respons Keluarga Via Vallen Usai Digeruduk soal Gadai Motor RF

"Dan acara Bantu Negeri adalah program Penerus Negeri untuk membantu secara langsung kepada masyarakat sesuai dengan program Prabowo-Gibran yaitu pencegahan stunting dan pelatihan wirausaha," katanya.

Caleg DPR RI nomor urut 2 Dapil Surabaya dan Sidoarjo dari Partai Demokrat yang akrab disapa Mas Andi ini berharap, program Penerus negeri bisa mencetak wirausaha dari daerah masing-masing dan mampu membentuk anak-anak muda yang berkualitas unggul untuk menjadi wirausaha, pemimpin masa depan, dan lain sebagainya.

PMII Jatim Nilai Rekonsiliasi Prabowo dan Cak Imin Wujud Sifat Negarawan Sejati

Sementara itu, dr Makhyan Jibril, TKD Jatim yang menjadi salah satu narasumber pada kesempatan tersebut juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, kasus stunting di Indonesia masih terbilang tinggi. Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6 persen. Jumlah ini menurun dibanding tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen. 

"Walaupun menurun, angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen dan standard WHO di bawah 20 persen," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
img_title