Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Menurut Musaffa, apresiasi dan bantuan umroh tersebut sejalan dengan visi GP Ansor Jatim yang ingin selalu hadir untuk memberikan solusi dan dukungan kepada masyarakat.

Gus Miftah menyadari candaannya itu menyinggung perasaan banyak orang. Dia juga mengaku akan meminta maaf langsung kepada penjual es teh yang dia olok-olok saat ceramah.

Penjual es teh yang belakangan diketahui bernama Pak Sun ini langsung mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak. Termasuk mendapat tawaran umrah gratis dari seseorang.

Dalam video, Gus Miftah, sapaan lekatnya, diketahui tengah mengisi pengajian. Tiba-tiba Ia memanggil seorang pedagang es teh yang berada di tengah-tengah jemaah.

Menurut relawan Prabowo ini, sikap Gus Miftah sangat tidak mencerminkan seorang pendakwah yang baik, apalagi saat ini telah ditujuk sebagai Utusan Khusus Presiden.

Media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya video lama Ustadz Abdul Somad yang memperlihatkan momen interaksi beliau dengan seorang penjual es teh di tengah ceramah

Penjual es teh bernama Sunaji baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya setelah video olokan yang dilakukan oleh pendakwah Gus Miftah menjadi viral di media sosial.

Seorang penjual es teh menjadi perbincangan media sosial lantaran dirinya dihina oleh pendakwah Gus Miftah dengan melontarkan kata-kata kasarnya di depan umum.

Zaidan Yahya, sahabat dekat Gus Miftah yang turut hadir pada saat kejadian, memberikan klarifikasi dan pembelaan terhadap sikap sahabatnya.

Baru-baru sosok Gus Miftah kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal itu dikarenakan ada sebuah video yang memperlihatkan dirinya melontarkan kata kasar.

Pelantikan Haris Sukamto merupakan dampak dari pemisahan di kementerian. Hal ini dinilai menjadi tantangan berat ke depannya sehingga dibutuhkan kerjasama yang baik.

BNN Tuban menggelar razia narkoba di tempat hiburan malam pada 4 Desember 2024. Tiga pengunjung dinyatakan positif narkoba, meskipun mereka mengklaim penggunaan obat.

Kepala Desa Randuharjo, Edo Yudha Arista divonis satu tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN Mojokerto). Edo terbukti melanggar netralitas di Pilkada.