Makna Tajin Sappar di Bulan Safar
- NU Online Jatim
Makna dari tradisi ini, selain silaturrahmi, mereka bisa bersedakah tanpa mengeluarkan uang yang banyak serta mengajarkan kesederhanaan di dalamnya. Yang miskin dan kaya tidak berbeda dalam membuat Tajin Sappar. Tetapi dengan biaya dan bentuk yang sama.
Tajin Sappar mempunyai makna filosofi yang sangat tinggi. Diambil dari beberapa catatan tentang tradisi ini bahwa warna merah pada bubur melambangkan warna darah seorang Ibu, yang di dalamnya terdapat bentuk bubur padat seperti kelereng yang melambangkan bibit embrio. Sedangkan warna putih di tengah melambangkan air mani dari Ayah. Secara garis besar, Tajin Sappar mengingatkan kepada seseorang terhadap asal-muasal manusia, agar tidak sombong dan selalu mengasihi kepada sesama manusia, umumnya penduduk bumi sebagai sesama makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT.
Maka Tradisi Sappar ini sukses mengimplementasikan hadis di atas tentang perintah berkasih sayang yang mana barang siapa yang mengasihi penduduk bumi maka seluruh penduduk langit akan mengasihi mereka. Semoga dengan adanya tradisi Tajin Sappar ini, seluruh penduduk langit mengasihi umat muslim.
Wallahu A’lam.
Penulis: Ahmad Fatoni, Alumnus Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Jawa Tengah.