Kisah Cicit Rasulullah SAW yang Miliki Julukan Lautan Ilmu

Ilustrasi Ilmuwan Muslim
Sumber :
  • Istimewa

“Bulan,” jawab Imam Muhammad Al Baqir dengan mudah.

Sebab bulan setiap waktu terus berputar dengan semburat cahaya yang berkurang dan bertambah. Sedangkan sesuatu yang bertambah namun tidak pernah kurang, kata Imam Muhammad Al Baqir adalah air laut. Meskipun seluruh sungai berhilir ke laut, tapi tidak pernah berkurang. Sedangkan sesuatu yang kurang tapi tidak bertambah adalah umur. Tidak akan pernah ada istilah bertambah umur, justru yang ada umur semakin dikurangi.

Thous pun masih belum puas, hingga ia kembali melontar pertanyaan. 

“Imam, sebutkan utusan Allah yang bukan dari bangsa jin, manusia dan malaikat. Tapi jangan dibuat-buat jawabannya. Sesuaikan dengan isi Al-Qur’an,” tanya Thous. 

“Ada. Dia adalah burung gagak,” jawab Imam Muhammad Al Baqir.

Jawaban itu didasarkan kepada peristiwa saat Qabil membunuh Habil. Kemudian mayatnya dibuang. Ketika itu Allah SWT mengutus burung gagak untuk menguburkan mayat burung gagak lain yang mati. Burung gagak itu menggali, mengubur dan menutup tanah dengan paruhnya yang sangat tajam. 

Peristiwa itu hakikatnya memberikan pesan kepada Qabil agar tidak terlalu kasar dan kejam kepada orang. Seekor burung gagak saja masih menguburkan bangsanya sendiri dengan layak. Apalagi manusia yang justru penciptaannya jauh lebih sempurna dari pada hewan. 

Qabil pun berkata “Celakalah aku karena tidak bisa seperti burung gagak,”. 

Ditanya lagi Imam Muhammad Al Baqir oleh Thous, rupanya ia belum puas meski mencecar banyak pertanyaan yang sulit.