Jemaah Haji, Siapkan Obat-obatan Ini sebelum Berangkat ke Tanah Suci
Surabaya, VIVA Jatim – Pemberangkatan calon jemaah haji (CJH) Indonesia memasuki hari kedua. Sampai Senin, 13 Mei 2024, ribuan orang jemaah haji sudah diterbangkan dari Tanah Air ke Tanah Suci. Di Jawa Timur, CJH yang sudah sampai di Madinah sebanyak 1.855 orang.
Bagi CJH yang masih bersiap-siap berangkat, ada baiknya menyiapkan obat-obatan untuk berjaga-jaga mengalami gangguan kesehatan saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Terutama CJH lansia atau memiliki riwayat penyakit tertentu.
Sebab, selain ibadah haji mengandalkan tenaga fisik, Kementerian Agama (Kemenag) mengungkapkan bahwa iklim dan cuaca di Arab Saudi lebih panas dibandingkan di Indonesia, yakni di atas 40 derajat celcius. Bahkan, diperkirakan mencapai 50 derajat celcius pada puncak haji saat wukuf di Arafah.
Berdasarkan catatan Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), terdapat beberapa penyakit yang rentan dialami jemaah haji saat di Tanah Suci. Seperti infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA.
“[ISPA] diakibatkan karena kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah," ungkap Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana, di Madinah, Kamis 9 Mei 2024, dikutip VIVA Jatim pada Senin, 13 Mei 2024.
Selain ISPA, CJH juga rentan terkena gangguan pencernaan seperti diare, muntah-muntah, dan sakit perut. “Yang disebabkan oleh perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai juga perlu diwaspadai," imbuh Leksmana.
Kondisi kesehatan yang umum dialami CJH saat melaksanakan ibadah haji ialah dehidrasi, akibat cuaca panas di Makkah dan Madinah. Kondisi ini bisa menjadi risiko tinggi jika konsumsi air jemaah tak cukup.