Serunya HUT ke-11 Pelindo Marines, Gelar Donor Darah di Atas Kapal RSTKA

Donor darah di kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga
Sumber :
  • IST/Viva Jatim

Jatim – PT Pelindo Marine Service (Pelindo Marines) menggelar acara donor darah. Uniknya, aksi sosial Mariners Peduli itu dilakukan di atas kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu 21 Dsember 2022. 

Dalam sambutannya, Direktur Utama Pelindo Marines, Warsilan mengatakan, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari anak usaha BUMN Pelindo ini, berkolaborasi dengan berbagai instansi. 

Warsilan menyebut, kerja sama tersebut antara lain dengan instansi maritim, yaitu Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, dan Kantor Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, hingga Palang Merah Indonesia Kota Surabaya dan RSTKA. 

“Kolaborasi dan partisipasi dari para pemangku kepentingan menjadi kado spesial bagi Pelindo Marines. Karena aksi Mariners Peduli ini merupakan rangkaian agenda menuju peringatan HUT ke-11 Pelindo Marines, 31 Desember 2022,” katanya. 

HUT ke-11 Pelindo Marines itu akan mengangkat tema Marineverse: Integration for The Nation. “Jadi makna integrasi untuk negeri itu tidak hanya terkait bisnis atau aspek ekonomi. Karena Pelindo Marines kini mengintegrasikan layanan penundaan dan pemanduan di 41 pelabuhan di Indonesia,” sambungnya.  

Baca juga: Demi Keadilan, Guru Besar ITS Desak Pemkot Surabaya Naikkan Tarif PDAM

Tetapi, masih kata Warsilan, juga aspek sosial untuk masyarakat dengan menggalang donor darah pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. “Dan menggaungkan misi kemanusiaan Kapal RSTKA,” ungkap Warsilan.

Sementara dalam gelar donor darah tersebut, tak kurang dari 201 pendonor lolos pemeriksaan kesehatan dan dapat mendonorkan darahnya. Salah satunya, Sam Pambudi. 

Sam menceritakan, sebelum mendonorkan darahnya, ia menggowes sepeda mengikuti Bike To Work Komunitas Port Sally Club dari rumahnya di Waru, Sidoarjo menuju lokasi acara di area Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 

“Agenda Bike To Work kali ini spesial, karena setelah sarapan bersama dengan menu kuliner tradisional seperti nasi krawu dan tawa, disambung dengan aksi sosial donor darah di atas Kapal RSTKA yang berbentuk Phinisi,” kata Sam. 

“Sembari melihat gagahnya Patung Jalesveva Jayamahe, bangunan cagar budaya Menara Syahbandar, dan lalu lalang kapal di Selat Madura. Ini pengalaman baru bagi saya. Dapat sehat, dapat kenyang, dapat aksi sosial,” sambungnya. 

Para pendonor, sembari menunggu giliran donor darah, ada bincang-bincang atau health talk tentang tips kesehatan dengan berolahraga oleh dokter perusahaan Pelindo Marines sebagai narasumber. 

Berbagi Kebahagiaan

Sementara Direktur RSTKA, dr Agus Harianto menyebut, aksi sosial Mariners Peduli yang diinisiasi Pelindo Marines tidak hanya berbagi kesehatan, tetapi juga berbagi kebahagiaan. 

Baca juga: Pemkot Surabaya-Kemenaker Siap Bersinergi soal Program Padat Karya

PMI Kota Surabaya mendapatkan tambahan stok darah dari masyarakat dan insan maritim di Tanjung Perak. Para pendonor selalu senang bisa mendonorkan darahnya,” kata dr Agus.

Semangat kemanusiaan ini, lanjut dr Agus, juga merupakan semangat yang selalu digaungkan dalam setiap misi kemanusian Kapal RSTKA. 

“Kapal RSTKA selalu sigap membantu korban bencana di berbagai daerah di Indonesia, serta rutin berlayar ke pulau-pulau terpencil untuk menjadi fasilitas kesehatan yang representatif bagi mereka yang membutuhkan,” papar Agus.

Dalam suasana menuju peringatan HUT tersebut, Pelindo Marines juga menyiapkan paket sembako dan voucher belanja untuk para pendonor. PMI Kota Surabaya juga menambahkan paket nutrisi. 

“Pelindo Marines dan Serikat Pekerja PT Pelindo Marine Service sekaligus menyampaikan donasi yang digalang pegawai untuk korban bencana alam gempa bumi Cianjur dan erupsi Gunung Semeru, yang disalurkan secara simbolis dengan bekerja sama dengan Komunitas Bangga Surabaya Peduli di bawah naungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkot Surabaya senilai Rp 50,2 juta,” tambah dr Agus.