Tiko Tolak Gaji Rp10 Juta Demi Rawat Ibu, Cerminan Uwais Al Qarni Masa Kini
- Istimewa
Jatim – Sosok pemuda viral baru-baru ini kembali mengeluarkan pernyataan mengejutkan yang bikin mewek. Pasalnya, pemuda bernama Tiko itu sempat viral di media sosial karena rumah mewah berlantai dua miliknya yang terbengkalai hingga merawat sang ibu selama belasan tahun lamanya membuat banyak pihak berempati.
Bahkan seorang pengusaha bernama Jhon LBF tak segan-segan menawarkan pekerjaan kepada Tiko dengan gaji fantastis, yakni Rp10 juta perbulan. Tawaran itu diberikan lantara Jhon LBF mengaku kagum dan tersentuh dengan kisah yang dialami oleh Tiko dan sang ibu yakni Bu Eny. Pengusaha kaya raya inipun menawarkan bekerja di perusahaannya tanpa syarat.
Tak hanya menawarkan pekerjaan di perusahaan miliknya, Jhon LBF juga memberikan bantuan berupa perbaikan rumah mewah milik Tiko yang terbengkalai dan tak terawat itu. Bahkan ia juga menjadikan Tiko sebagai adik angkatnya.
Pernyataan mengejutan yang bikin mewek dari Tiko yakni dirinya tak menerima tawaran pekerjaan dengan gaji Rp10 juta itu. Dirinya menolak pekerjaan dari Jhon LBF bukan lantas tanpa sebab, apalagi tidak mensyukuri tawaran tersebut. Alasan Tiko tidak lain hanyalah ingin fokus merawat ibunya.
Tiko adalah anak semata wayang Bu Eny, bila Tiko menerima tawaran pekerjaan dari Jhon LBF, tentu ia tidak akan maksimal merawat ibu yang hanya seorang diri. Meskipun dengan bekerja di perusaah Jhon BF akan membuat Tiko mengubah nasibnya menjadi kaya lantaran mendapatkan gaji Rp10 juta perbulan.
Namun bagi Tiko uang melimpah bukanlah segala-galanya. Bahkan bila dibandingkan dengan kesehatan sang ibu, uang tidaklah berarti. Itulah mengapa Tiko mengaku masih banyak pertimbangan terkait tawaran pekerjaan dari Jhon LBF tersebut.
“Sebenarnya saya juga udah banyak pertimbangan, banyak kepikiran sebelumnya, karena saya juga melihat konten TikTok om Jhon kemudian yang mengenalkan saya langsung, saya juga memikirkan itu,” kata Tiko kepada Jhon LBF.
Tiko pun memilih untuk merawat rumah yang masih terbengkalai agar layak huni, dan terpenting juga bisa maksimal merawat Ibu Eny. Tentu Tiko bukan lantas tidak mau menerima kebaikan Jhon LBF, namun ada hal penting yang menurut Tiko tak bisa ditinggalkan begitu saja. Yakni sang ibu yang tidak memiliki siapa-siapa lagi selain dirinya.
“Tapi mungkin untuk saat ini memang saya bukannya tidak menerima [tawaran pekerjaan dari Jhon LBF]. Tapi memang masih jadi pertimbangan selain saya fokus untuk mama minimal pulang dulu, dan rumah kondisinya juga untuk saat ini diusahakan sampai layak untuk ditempati mama,” lanjut Tiko.
Tiko pun mengaku jika dirinya sebenarnya merasa lebih nyaman dengan membuka usaha sendiri. Namun ia tetap menghargai kebaikan Jhon LBF yang telah membantunya.
“Dari pribadi saya sebenarnya saya lebih nyaman buka usaha sendiri. Tapi kalau memang ini peluang saya sebenarnya menghargai,” tandas Tiko.
Sebagaimana banyak diwartakan, selama beberapa tahun berbagai usaha pun telah dilakukan Tiko untuk merawat dan membiayai kehidupannya bersama ibu tercintanya. Mulai dari berjualan makanan dan minuman keliling hingga terakhir menjadi seorang satpam di sekitar komplek rumahnya.
Kisah Tiko Mengingatkan pada Sosok Uwais Al Qarni
Meski berbeda zaman dan generasi yang terpaut jauh, namun kisah yang dialami Tiko bersama sang ibunda mencerminkan kehidupan Uwais Al Qarni yang semasa hidupnya hanya disibukkan untuk merawat dan menjaga ibunya. Sampai-sampai Uwais Al Qarni dikenal oleh penduduk langit lantaran baktinya kepada orangtua yang amat besar. Meski di penduduk bumi ia tak banyak dikenal.
Uwais Al Qarni adalah seorang Tabiin yang tinggal di Yaman dan hidup di masa Rasulullah saw. Namun Ia tidak pernah bertemu Baginda Nabi lantaran jarak tempuh yang demikian jauh dan juga disibukkan dengan mengurus dan merawat ibunya yang sudah tua dan lumpuh.
Pemuda itu memiliki cacat tubuh, ia menderita penyakit sopak hingga tubuhnya menjadi belang-belang. Meski begitu, ia tak pernah lelah mendampingi, merawat dan memenuhi segala apa yang diinginkan ibunya. Hanya ada satu permintaan yang amat sulit dikabulkan Uwais Al Qarni, yakni keinginan ibunya untuk menunaikan ibadah haji dalam keadaan lumpuh dan sudah renta.
Ia pun nekad menggendong ibunya pergi haji dari Yaman dengan berjalan kaki ke Mekkah. Bahkan jauh-jauh hari sebelum ia berangkat haji dengan menggendong ibunya, ia terlebih dahulu berlatih menambah kekuatan otot agar lebih tahan menggendong ibu selama perjalanan.
Alangkah besar kecintaan Uwais Al Qarni kepada ibunya. Hal yang sulit dinalar akal manusia, tetap dilakukan Uwais meski harus menempuh perjalanan yang sulit dan jauh serta penuh tantangan. Tekad bulatnya menghantarkan sang ibu ke Mekkah berjumpa dengan Ka’bah akhirnya tersampaikan.
Ibu Uwais Al Qarni bercucuran air mata tatkala sampai di depan Ka’bah. Uwais Al Qarni lantas mendoakan dan memohon kepada Allah SWT agar menghapus segala dosa-dosa ibunya. Ia pun tak peduli dengan dosa dirinya sendiri. Sebab ia meyakini dengan terampuninya dosa ibu, maka akan menghantarkanya dengan sang ibu masuk surga.
Saking besarnya pengorbanan Uwais Al Qarni kepada sang ibu, sampai-sampai Rasulullah saw bersabda dalam Hadits Riwayat Muslim “Sesungguhnya tabiin yang terbaik adalah seorang lelaki bernama Uwais, ia memiliki seorang ibu, dan ia memiliki tanda putih di tubuhnya. Maka ketahuilah ia dan mintalah ampunan kepada Allah melalui dia untuk kalian”.
Meski kisah Uwais Al Qarni tidak ada kemiripan dengan Tiko, dan mungkin juga tak ada yang bisa menyamai besarnya kecintaan kepada ibu sebagaimana yang dirasakan Uwais Al Qarni, namun kisah hidup yang dialami Tiko dengan belasan tahun lamanya merawat Ibu Eny dengan berbagai cara dan sekuat tenaga telah menjadi cerminan Uwais Al Qarni di masa kini.