Huru Hara Akhir Zaman, Ini 3 Dalil Mengapa Dajjal Tidak Disebut dalam Alquran?
- Viva.com
“Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. -orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan-raguan tentang yang membunuh itu. Mereka tidak memiliki keyakinan tentang siapa yang membunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka." (QS. An-Nisa: 157-159)
Dalam tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa dhamir pada kata-kata: "Qabla mautibi" merujuk kepada Isa.
Maksudnya, dia akan turun lagi ke bumi, dan orang-orang Ahli Kitab yang berselisih pendapat mengenainya dengan sangat antagonis, akan beriman kepadanya, baik yang menerjemahkan tuhan, yakni kaum Nasrani, maupun yang mengucap dusta besar mengenai dia, bahwa kelahirannya diragukan sebagai anak siapa , yaitu kaum Yahudi.
Apabila Nabi Isa telah turun kelak menjelang Hari Kiamat, maka menjadi nyatalah kedustaan mereka masing-masing.
Dengan demikian, turunnya Al-Masih Isa merupakan isyarat bakal munculnya Al-Masih Dajjal, Pemimpin Kesesatan itu, kebalikan dari Al-Masih Pembawa Petunjuk.
3. Sebagai Perlakuan Terhadap Dajjal
Tidak disebutkannya nama Dajjal secara jelas dalam Al-Qur'an, adalah sebagai penyakit terhadapnya, sebagai manusia yang mengaku dirinya tuhan. Dan hal itu tidak menafikan keagungan Allah, kebesaran dan kejayaan-Nya maupun kemahasucian-Nya dari segala kekurangan.