Politikus Pecinta Ilmu Itu Bernama Anwar Sadad

Anwar Sadad ujian disertasi di Pascasarjana UINSA Surabaya
Sumber :
  • Dokumen Anwar Sadad

Molor di dunia akademik rupanya ada hikmahnya. Dengan begitu, Sadad bisa berlama-lama bergaul dengan para akademisi yang mumpuni di bidang masing-masing. “Bergaul dan berdiskusi dengan para guru besar dan orang-orang pintar bagi saya itu 'nutrisi otak', penting untuk menambah wawasan dan mempertajam analisis,” kata Sadad.

Karena itu, Sadad merasa bersyukur karena selama berproses di Pascasarjana UINSA Surabaya ia mendapatkan banyak pelajaran. “Mohon doanya ya. Masih tinggal satu tahap lagi. Saya harus memperbaikinya, untuk disidangkan lagi dalam Ujian Terbuka. Semoga lancar,” tandasnya.

Sadad bisa dibilang politikus yang cinta akan ilmu, terutama ilmu agama. Maklum, sejak kecil dia akrab dengan dunia pesantren, yakni di Pesantren Sidogiri, Pasuruan. Di salah satu pesantren tua di Jatim itulah ia digembleng ilmu agama hingga tamat.

Setamat dari Pesantren Sidogiri, Sadad kemudian melanjutkan studi di Fakultas Ushuluddin IAIN (kini UIN) Sunan Ampel Surabaya. Lulus pada tahun 1998, Sadad kemudian dipercaya menjadi wakil kepala madrasah aliyah dan mengajar di Madrasah Aliyah Sidogiri. Ia baru berhenti dari tugas kependidikannya setelah terpilih menjadi wakil rakyat pada 2004.

Lama bergaul dengan dunia pesantren membuat Sadad menguasai ilmu agama. Itu semakin lengkap ketika berpadu dengan wawasan dan pengalamannya setelah bergelut di dunia politik. Maka tak heran bila topik yang ia teliti dalam disertasinya ialah terkait produk-produk kebijakan Pemprov Jatim dalam kaca mata maqasid syariah.