Desa Wisata Aeng Tongtong Sumenep, Sentra Pengrajin Keris yang Mendunia

- Ibnu Abbas/Viva Jatim
Keris tidak hanya bernilai sebagai koleksi pusaka saja. Lebih dari itu, keris juga memiliki pesan-pesan moral di dalamnya. Seperti pamor keris Junjung Derajat. Setiap orang pasti menginginkan derajat hidup yang tinggi. Baik di sisi manusia maupun di sisi Tuhan. Untuk mendapatkan derajat yang tinggi itulah, setiap orang harus selalu menghadirkan hal-hal positif dalam kehidupannya.
"Patut kita lestarikan, sebab keris ini mengajarkan berbagai aspek kehidupan," tandasnya.
Wawan menilai, entitas keris sebagai warisan budaya leluhur juga dapat di lihat dari aspek kegunaannya. Seperti pamor yang ditanamkan ke keris mengandung doa dan pengharapan tersendiri. Serta menjadi pengikat dengan para leluhurnya. Sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam pamor tersebut dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sang pemilik.
"Saya kira nilai-nilai yang seperti itu tetap terjaga sampai detik ini. Sedikit pun tak bergeser," tandasnya.
Proses Pembuatan Keris
Salah seorang Empu Senior di Desa Aeng Tongtong, Misradin (54), menceriakan pengalamannya selama menjadi pengrajin keris. Ia mengaku, belajar membuat keris sudah dilakukan sejak tahun 1983. Hingga saat ini, sudah puluhan ribu keris yang diproduksi. Mulai dari keris souvenir hingga keris pusaka yang dipesan secara khusus.
"Sejak keluar dari sekolah SD saya sudah belajar membuat keris. Sekitar tahun 1983 lalu. Selama menekuni profesi ini, Alhamdulillah dari segi pendapatan cukup baik," ungkapnya, saat dihubungi Viva Jatim, via sambungan telepon, Senin, 18 September 2023.