Meneladani Rasulullah: Makan Buah Kurma dengan Jumlah Ganjil saat Buka Puasa

Ilustrasi Kurma
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA JatimNabi Muhammad SAW adalah panutan umat Islam. Setiap apa yang dikatakan dan dilakukan oleh Sang Baginda Nabi menjadi acuan dalam setiap kehidupan umat manusia. Tidak hanya untuk meraih pahala Sunnah, melainkan juga untuk mendapatkan kebaikan dari hal positif yang dilakukan.

Salah satu hal yang menjadi kebiasaan Rasulullah SAW adalah rutin mengonsumsi kurma dengan jumlah yang ganjil setiap hendak berbuka puasa. Kemudian diikuti dengan segelas air putih sebelum melanjutkan makan yang lebih berat.

Dikutip dari VIVA, Selasa, 12 Maret 2024, kebiasaan ini tidak hanya menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa tetapi juga memberikan energi instan karena kandungan gula alaminya.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW berkata: “Jika salah satu dari kalian ingin berbuka puasa, maka lakukanlah dengan kurma, karena kurma adalah makanan yang penuh berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Jumlah Ganjil

Namun, seperti yang banyak orang ketahui, Nabi Muhammad menganjurkan untuk mengonsumsi kurma dengan jumlah ganjil, seperti tiga butir.

Selain tiga butir, Rasulullah SAW juga menganjurkan makan kurma dalam jumlah ganjil lainnya, seperti satu, tiga, lima, tujuh, atau sembilan.

Al-Munawi dalam kitabnya Faidlul Qadîr menyebutkan bahwa Rasulullah memakan tujuh butir kurma yaitu karena kecintaan beliau kepada bilangan yang ganjil dalam segala urusan. Rasulullah juga melakukannya saat berbuka puasa ataupun hendak berangkat sholat Idul Fitri.

Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan dikutip oleh At-Tabrizi (Muhammad bin Abdullah At-Tabrizi, Misykâtul Mashâbîh, Beirut, Al-Maktab Al-Islami, 1979), menyebutkan bahwa "Adalah Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallama tidak pergi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma. Beliau memakannya ganjil."

Rasulullah SAW selalu mengomsumsi kurma ajwa. Kurma Ajwa adalah salah satu varietas kurma yang berasal dari Madinah, Arab Saudi. Kurma ini memiliki ciri khas bentuk yang kecil, berwarna gelap, dan tekstur yang lembut. Namun, yang membuat Kurma Ajwa begitu istimewa adalah nilai historis dan keagamaannya dalam tradisi Islam.

Dikatakan bahwa Rasulullah Muhammad SAW sangat merekomendasikan untuk mengonsumsi Kurma Ajwa karena memiliki banyak manfaat kesehatan dan keberkahan spiritual.

Menghidari Racun dan Sihir

Selain itu, mengonsumsi kurma dikatakan dapat menghidarkan seseorang dari racun dan sihir. Ini tertuang dalam hadis HR Bukhori dan Muslim menerangkan bahwa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari dapat menghindarkan seseorang dari racun maupun sihir sepanjang hari.

Keutamaan makan kurma dalam jumlah ganjil juga dijelaskan dalam hadits shahih Bukhori dan Muslim. Diriwayatkan dari Shahabat Sa'ad bin Abi Waqqash, dari Rasulullah SAW beliau pernah bersabda: "Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir."

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullaah menukilkan omongan Imam Al-Khathabi mengenai keistimewaan kurma ajwa:

"Kurma ajwa bermanfaat untuk mencegah racun dan sihir dikarenakan do'a keberkahan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap kurma Madinah bukan karena dzat kurma itu sendiri."

Rasulullah SAW juga pernah bersabda: "Kurma ajwa itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun." (HR Ibnu Majah dari Sahabat Jabir bin Abdillah dan Abi Sa'id, demikian juga At-Tirmidzi dalam sunnannya dari Abu Hurairah. 

Walaupun Rasulullah memakan kurma dengan jumlah ganjil, bukan berarti kita tidak boleh memakan kurma berjumlah genap.

Di samping sebagai sunah Rasulullah SAW yang bisa menjadi amal ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar, buah kurma juga memiliki manfaat untuk kesehatan.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Mengapa Nabi Muhammad SAW Anjurkan Makan Buah Kurma dengan Jumlah Ganjil saat Berbuka Puasa?