Jaga Kesehatan Tubuh dengan Rutin Konsumsi Jahe Merah Kurma selama Ramadan

Ilustrasi buka puasa.
Ilustrasi buka puasa.
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Bulan Suci Ramadan adalah momen yang tepat untuk memperbaiki kualitas diri dalam hal ibadah dan prilaku. Dalam hal ibadah, umat Islam bisa memperbanyak amalan-amalan yang dianjurkan, sedangkan dalam hal prilaku, bisa diwujudkan dalam meningkatkan kepedulian pada sesama. 

Terlepas dari hal itu, kesehatan tubuh juga menjadi sangat penting dijaga. Sebab, bila kondisi tubuh stabil, tentu ibadah juga stabil. Sebaliknya, bila tubuh sudah diganggu dengan aneka penyakit, seperti masuk angin, perut kembung, gangguan pencernaan dan sebagainya, ibadah tidaklah maksimal.

Masalah-masalah kesehatan tersebut dapat diatasi dengan minuman yang mengandung jahe merah, rempah herbal yang kaya manfaat. Sifat antiinflamasi dan karminatifnya membantu meredakan perut kembung serta melancarkan pencernaan. Selain itu, jahe merah juga meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan efek hangat, sehingga efektif mengatasi masuk angin dan mual.

"Jahe merah merupakan herbal alami yang dikenal memiliki banyak manfaat bagi tubuh, terutama dalam menjaga daya tahan tubuh. Beberapa manfaat jahe merah saat puasa, antara lain menghangatkan tubuh dan mencegah masuk angin, meningkatkan imunitas dan stamina, dan melancarkan pencernaan,” kata Dokter medis dan Konsultan Kesehatan Masyarakat, dr. Nadhira Nuraini Afifa, dikutip dari VIVA, Senin, 3 Maret 2025.

Banyak yang mengeluhkan puasa terganggu akibat masalah pencernaan, seperti perut begah atau kembung. Dalam situasi ini, jahe merah membantu merangsang enzim pencernaan, melancarkan sistem pencernaan, dan membuat tubuh lebih nyaman, sehingga ibadah di bulan Ramadan tetap optimal.

Saat berpuasa, perubahan cuaca dan perut kosong dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap masuk angin. Jahe merah, dengan sifat menghangatkannya, membantu menjaga kenyamanan tubuh serta mengurangi risiko perut kembung dan mual. Kaya antioksidan dan bersifat antiinflamasi, jahe merah juga berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh.

Di samping itu, kurma merupakan buah yang banyak dicari masyarakat Indonesia saat bulan Ramadan karena memiliki keistimewaan. Buah ini kerap disebut di dalam Alquran dan juga disebut sebagai kudapan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk berbuka puasa. 

Kurma merupakan sumber gula alami yang cepat diserap oleh tubuh, sehingga sangat efektif untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. 

“Kurma dapat menjaga keseimbangan gula darah karena kandungan serat dalam kurma membantu mengontrol kadar gula darah, sehingga tubuh tidak mengalami lonjakan energi secara tiba-tiba yang bisa menyebabkan rasa lemas setelah berbuka. Kurma juga mendukung sistem pencernaan kurma juga kaya akan serat, yang membantu menjaga kesehatan pencernaan selama berpuasa,” jelas dokter Nadhira. 

Waktu yang tepat minum jahe merah kurma

Saat sahur, minum jahe merah hangat sebelum atau setelah makan dapat membantu menghangatkan tubuh, mencegah rasa kembung, dan menjaga stamina sepanjang hari. Kemudian, saat berbuka, disarankan untuk mengonsumsinya setelah menikmati makanan ringan agar tidak menyebabkan iritasi lambung. 

Jahe merah juga dapat dikombinasikan dengan madu atau ekstra kurma untuk memberikan tambahan energi. Selain itu, mengonsumsi segelas air jahe merah hangat sebelum tidur dapat membantu tubuh lebih rileks, meningkatkan kualitas tidur, dan memperkuat sistem imun, sehingga tubuh tetap bugar selama menjalani ibadah puasa. 

"Untuk tetap menjaga daya tahan tubuh saat bulan Ramadan, pastikan makanan sahur dan berbuka nutrisinya seimbang. Jika perlu, lengkapi dengan mengonsumsi vitamin dan obat-obatan alami atau herbal yang mengandung jahe merah dan kurma. Karena kandungan herbal alami seperti jahe merah dan kurma dapat membantu menangkal radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh," paparnya.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Jahe Merah Kurma Berkhasiat Selama Puasa, Ini Waktu yang Tepat untuk Meminumnya