Budi Daya Buah Tin Asal Timur Tengah di Mojokerto Gunakan Autopot

Pembudi daya buah tin di Mojokerto
Sumber :
  • Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Faisal menjelaskan, budi daya buah tin ini berawal dari keinginannya bersama Yayan mengenalkan buah asal Timur Tengah itu. Ia menganggap buah ini spesial dan harganya mahal. Awal budidaya, Ia membeli bibit cangkok dari temannya asal Krian, Sidoarjo.

"Awal-awal beli 200 bibit cangkok seharga 15 ribu dari teman di Krian," jelasnya.

Ada berbagai cara untuk mengembangkan pohon tin. Cangkok atau stek bisa digunakan. Sistem stek dipilih Faisal. Menurutnya, mengembangkan buah tin dengan sistem stek batang sangat mudah. Batang yang dipilih, langsung dipotong dan direndam sebentar dalam cairan fungisida atau air nutrisi Hidroponik. Tujuannya untuk mencegah timbulnya jamur pada tanaman.

Faisal menerangkan, bibit pohon buah tin tinggal ditancapkan di polybag kecil yang sudah dicampur sekam, tanah, dan pupuk. Polybag direndam dengan air nutrisi hidroponik menggunakan wadah nampan.

"Bibit perawatannya cukup di siram dan direndam degan air nutrisi. Kalau cuaca panas dua sampai tiga hari baru disiram," terangnya.

Setiap pohon buah tin yang sudah berumur 1 bulan dan ketinggianya 15 sentimter (cm) dipindah ke dalam polyabag yang lebih besar. Di dalam polyabag berukuran besar ini, perawatannya menggunakan Autopot. Alat ini dapat menyiram tanaman secara otomatis.

Penggunaan Autopot cukup mudah. Langkah awal, memasukan media tanam berupa tanah, pupuk dan tanaman buat tin ke dalam pot tersebut. Setelah itu diisi air kurang sampai ke dalam nampan pot yang tersambung listrik.