One-Click Twitter, Aturan Baru Elon Musk Berlaku pada Juni Mendatang

Ilustrasi Twitter
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – CEO Twitter Elon Musk bakal menerapkan aturan baru dalam platform media sosial miliknya, Twitter. Ya aturan ini akan membawa para pengguna media sosialnya terhindar dari langganan media, namun tetap harus membayar per artikel. Diketahui, aturan ini bakal diterapkan pada Juni 2023 mendatang.

Dikutip dari VIVA Tekno, Elon Musk mengatakan bahwa layanan 'one-click' Twitter mendatang harus menjadi solusi untuk organisasi media dan publik dengan mengizinkan perusahaan media membebankan harga per artikelnya lebih tinggi kepada pembaca yang tidak berlangganan tarif penuh.

Ia tidak mengatakan berapa persentase yang akan dikantongi Twitter atau persyaratan apa yang harus dipatuhi oleh penerbit media. Diluncurkan pada bulan depan, Twitter akan memungkinkan penerbit media untuk menagih pengguna per artikel dengan satu klik.

"Hal ini memungkinkan pengguna yang tidak mendaftar langganan bulanan untuk membayar harga per artikel yang lebih tinggi ketika mereka ingin membaca artikel hanya sesekali," tuturnya.

Mengutip dari situs The Verge, Selasa, 2 Mei 2023, detail lengkapnya akan diketahui bulan depan. Twitter sedang berlomba untuk meningkatkan pendapatan, bahkan dengan mengasingkan pengguna lama dan memusuhi organisasi media.

Pengumuman bayar per artikel Twitter datang pada saat Elon Musk mencoba memikat konten kreator ke platform. Selain merayu pembuat podcast individu secara langsung, CEO Tesla dan SpaceX itu juga mendesak content creator dari seluruh dunia untuk mulai memonetisasi konten mereka dengan Langganan Twitter – sebelumnya dikenal sebagai Super Follows.

Ia mengiming-imingi janji bahwa Twitter tidak akan menyimpan uang mereka selama 12 bulan pertama. Elon Musk juga sangat ingin menambahkan sesuatu yang dapat dimonetisasi dan sumber pendapatan lain untuk melunasi utang.

Langganan Twitter Blue tidak cukup untuk mengimbangi hilangnya pengiklan yang dilaporkan telah meninggalkan platform itu sejak diambilalih Musk.

Bukan itu saja. Twitter juga telah memperkenalkan struktur biaya baru untuk akses API yang dapat membebani beberapa perusahaan sebanyak US$42 ribu per bulan untuk apa yang sebelumnya bisa didapatkan secara gratis.