Menengok Budi Daya Cabai Terpedas di Dunia Milik Warga Mojokerto

Warga Mojokerto budi daya cabai terpedas di dunia
Sumber :
  • Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

JatimBudi daya cabai rawit, merah keriting, hibrida, dan paprika di Indonesia sudah biasa. Lain halnnya dengan Yani Suharto (50). Warga Mojokerto ini sukses budi daya cabai terpedas di dunia, yakni Carolina Reaper dan Bhut Jokolia.

Cabai Carolina berasal dari Amerika Serikat. Sedangkan Bhut Jokolia dari India. Dua cabai tersebut dikenal cabai super pedas. Maka tidak heran, jika dijuluki cabai setan atau hantu.

Yayan, sapaan akrab Yani, membudidaya cabai Carolina Reaper dan Bhut Jokolia dengan sistem green house. Green Housenya masih di area tempat tinggalnya, yakni Desa Tempuran, Kecamatan Pungging, Mojokerto.

Viva Jatim berkesempatan berkunjung ke green house milik Yayan. Di sana terdapat 3 petak house dan ratusan pohon cabai. Ratusan pohon cabai itu sudah mulai berbuah. Uniknya, warna dari cabai Carolina Reaper bervariasi. Antara lain, kuning, cokelat, merah, hitam, putih, dan orange. Sedangkan cabai Bhut Jokolia ungu kehitaman.

Ratusan pohon cabe itu ditanam dengan sistem hodroponik. Sistem pengairanya pun sudah canggih. Yayan menggunakan alat pengairan tanam yang bekerja otomatis dan tanpa listrik. Hebatnya, Yayan menciptakan alat tersebut sendiri dengan teman-temannya.

Yayan bercerita, budi daya cabai jenis Carolina Reaper dan Bhut Jokolia dimulai tiga tahun lalu. Semula, budidaya dua jenis cabai tersebut digunkan untuk uji coba alat pengairan tanaman yang diciptakannya. Sebab, menurutnya, dua pohon cabai tersebut tergolong sulit ditanam.

Ia memperoleh bibit pohan cabai Carolina Reaper dan Bhut Jokolia dari jejaringnya di komunitas petani hdroponik Bogor. Awalnya, ia hanya menanam di satu area green houses. Berisi sekitar 100 pohon cabai.