Meski tak Mengandung Tar, Bahaya Lain dari Vape Tetap Mengintai Pengguna

Ilustrasi vape atau rokok elektrik
Sumber :
  • IST/Viva Jatim\

"Ini bentuknya partikel-partikel halus. Baik dia dalam bentuk partikel asap konvensional maupun dalam komponen uap vape itu merangsang iritasi dan inflamasi. Atas tiga komponen inilah secara garis besar dua-duanya berbahaya, meski uap rokok elektronik tidak mengandung Tar," kata dia.

"Kesimpulannya, sama-sama bikin ketagihan dan bahaya untuk kesehatan. Ini yang tidak pernah muncul dalam diskusi terhadap kelompok yang pro rokok elektronik karena mereka sampaikan lebih aman karena tidak ada Rar-nya," sambung dia.

Lebih lanjut diungkap Prof. Agus, banyak komponen dalam rokok elektronik tidak ada di dalam rokok konvensional. Begitu pula sejumlah komponen dalam rokok konvensional tidak ada dalam rokok elektronik seperti Tar.

Oleh karena itu, komponen yang tidak ada di rokok konvensional tapi ada di dalam rokok elektronik ini adalah komponen yang berbahaya. Justru menimbulkan dampak kesehatan yang muncul dalam komponen baru yang ada di rokok elektronik.

"Adiksi sudah jelas. Nitrosamin ini penyebab karsinogenik, meskipun tidak ada Tar tetapi ada nitrosaminnya. Glycol dan gliserol ini sebabkan iritasi saluran napas dan paru. Aldehydem formaldehyde ini karsinogenik. Acrolein, otoluidine ini karsinogen juga, logam berat ini karsinogen. Partikel halus yang keluar dari asap ini juga karsinogen," bebernya.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Vape Memang Tak Mengandung Tar, Tapi Bahaya Lain Tetap Segudang