Tekan Subsidi Elpiji, IAITB Jawa Timur Dorong Percepatan Konversi Gas
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim –Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IAITB) Jawa Timur mendorong pemerintah agar serius menjalankan program konversi elpiji ke gas yang sudah digagas sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kala itu, SBY membuat program migrasi dari kompor minyak tanah ke kompor gas LPG.
Hadi Ismoyo, alumni ITB yang juga praktisi minyak dan gas mengungkapkan, karena dengan program konversi ini maka subsidi elpiji sebesar Rp 200 triliun per tahun bisa ditekan. Apalagi menurutnya, Indonesia, terutama Jawa Timur menyimpan potensi gas yang cukup besar.
"Nah ini sesuai dengan kearifan lokal kita bahwa kita punya resources yang luar biasa besar. Sedangkan elpiji kita tidak terlalu banyak," katanya kepada awak media di Surabaya, Sabtu 27 Januari 2024.
Ia mengatakan, upaya konversi elpiji ke gas bisa dilakukan dengan konsep hilirisasi. Yakni membangun regas terminal, memasifkan pipanisasi untuk distribusi maupun transmisi hingga menyalurkan gas-gas ke rumah tangga menggantikan elpiji.
Dengan langkah tersebut, maka subsidi energi yang hampir separuh dipakai untuk menekan harga elpiji bagi masyarakat kurang mampu dapat dipangkas.
"Nah saat ini yang kurang dari pemerintah sekarang itu adalah mereka masif membangun infrastruktur fisik, sipil, jembatan, tol dan sebagainya. Lupa membangun infrastruktur gas yang kebetulan itu adalah salah satu pilar pertumbuhan ekonomi," lanjutnya.
Pria yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Petrogas Jatim ini menambahkan, harga bahan bakar paling murah saat ini dipegang oleh gas, hampir separuh dari harga bahan bakar minyak. Oleh sebab itu, apabila program konversi elpiji ke gas ini masif dikerjakan, maka negara bisa menghemat ratusan triliun rupiah.