Satgas Pangan Polda Jatim Klaim Stok Beras Cukup Tapi Harga di Surabaya Mencekik

Pedagang beras di Pasar Pucang Anom Surabaya sedang melayani pembeli.
Sumber :
  • Viva Jatim/M Dofir

"Tiap hari naik, sampai sekarang selisihnya sudah Rp 1.200 per kilogram," lanjutnya.

Pria asal Sidoarjo itu menyampaikan, kenaikan harga beras diduga karena cuaca ekstrim melanda rentang tahun 2023 lalu. Sehingga masa tanam padi yang seharusnya berlangsung pada Bulan November sampai Desember, terpaksa mundur akibat kemarau panjang.

"Panennya pun jadi ikut mundur, stok gabah kata petani-petani di daerah juga mulai menipis," ucapnya.

Lantas bagaimana dengan klaim Satgas Pangan Polda Jatim bahwa stok beras mencukupi? Apakah dapat mengkoreksi harga beras di pasaran? Isana bilang, kemungkinan itu sangat kecil. Stok beras yang terdapat di gudang-gudang Bulog biasanya beras impor yang didatangkan dari Pakistan dan Thailand.

Sementara para pedagang beras di Kota Surabaya menurut sepengetahuannya juga enggan menjual beras impor karena jarang disukai masyarakat walau harganya tergolog murah, yakni sekitar Rp 10.900 per kilogram.

Oleh sebab itu ia menilai, melimpahnya stok beras di gudang-gudang Bulog tak berpengaruh banyak menekan harga beras di pasaran.

"Kalau saya jual beras lokalan saja, ambil dari Jember, Nganjuk, Kediri atau Bojonegoro. Kalau beras di gudang itu buat operasi pasar, tapi yang gak berpengaruh. Harga tetap mahal," ucapnya.